Maju di Pilgub, IAS Sudah Siap ‘Isi Tas’ 

Maju di Pilgub, IAS Sudah Siap ‘Isi Tas’ 

<p dir="ltr"><strong><a href="https://diswaysulsel.com">diswaysulsel.com</a></strong> - Mantan Wali Kota Makassar Ilham Arief Sirajuddin (IAS) tak gentar berhadapan dengan petahana Andi Sudirman Sulaiman (ASS) di Pilgub Sulsel, November 2024 mendatang. Meski ASS terkenal dengan finansial yang kuat.</p> <p dir="ltr">IAS mengaku, mengenai isi tas yang dimiliki untuk  bertarung di Pilgub Sulsel,  sudah sangat siap. Kesiapan tersebut ditandai dengan pergerakan IAS ke daerah selama dua tahun terakhir.</p> <p dir="ltr">"Kalau persoalan isi tas, artinya semua orang sudah tahu. Menghadapi kontestasi politik pasti dihadapkan pada kemampuan finansial. Alhamdulillah,  saya sudah jalan dua tahun, dan bukan pakai kertas koran jalannya," kata IAS kepada wartawan ketika mengembalikan formulir pendaftaran sebagai bakal calon Gubernur Sulsel di DPD Partai Hanura Sulsel, Jumat, (17/5/2024).</p> <p dir="ltr">IAS mengaku, mengenai kesiapan tidak perlu diungkapkan ke publik. Pastinya, kata dia, finansial yang dimiliki menatap Pilgub sudah diukur, termasuk dengan siapa akan berhadapan. Apalagi IAS punya pengalaman bertarung di Pilgub Sulsel 2013 silam.</p> <p dir="ltr">"Jadi sebagai calon, tidak perlu banyak bicara soal isi tas. Bahwa persiapkan sekian uang untuk menghadapi lawan. Karena orang juga bisa mengukur bahwa bikin baliho, alat peraga, keliling daerah itu tentu bukan pakai kertas koran, itu pakai uang," ujar IAS.</p> <p dir="ltr">" Semua pada akhirnya masyarakat menentukan. Kita inikan menawarkan diri, saya, Pak Danny, menawarkan diri dalam konteks membangun Sulawesi Selatan, jangan selalu pendekatan pragmatis. Tapi orang sudah tahu, kalau ikut dalam kontestasi butuh finansial yang cukup besar," sambungnya.</p> <p dir="ltr">Menurut IAS, ikhtiarnya bertarung di Pilgub  merupakan upaya membawa Sulawesi Selatan lebih baik lagi ke depannya. Sehingga,  IAS yang mengantongi surat tugas dari DPP Partai Golkar untuk maju di Pilgub, mengajak sejumlah partai politik untuk berkoalisi, seperti, Demokrat, PKB Hanura dan PKS.</p> <p dir="ltr">"Begini, itu yang dibilang Ketua Demokrat (Ni'matullah Erbe), dalam kontestasi politik seperti ini, kita mau mencari figur yang memiliki kemampuan melihat problematika Sulawesi Selatan. Sulawesi Selatan ini potensinya sangat luar biasa, kalau dilihat antara potensi dan realita hidup masyarakat,  kan terjadi ketimpangan," katanya.</p> <p dir="ltr">"Tidak berbanding lurus potensi dan masyarakat miskin, mestinya menurut teori ekonomi, potensi besar mestinya kemiskinan berkurang karena ada yang bisa diolah. Ini ada persoalan, bisa jadi masyarakatnya malas, bisa jadi ruangnya tidak dibuka (oleh Pemerintah)," sambung IAS menandaskan.***</p>

Sumber: