Hasil Budidaya di Longwis Mulai Dipasarkan

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Program Lorong Wisata (Longwis) di Kota Makassar memiliki berbagai program yang mampu menumbuhkan ekonomi warga. Misalnya program menanam. Hasil budidaya tanaman pangan di lorong seperti sayuran bahkan mulai dipasarkan. Salah satu longwis yang mulai memasarkan hasil tanamnya adalah Longwis Sydney, Kelurahan Tello Baru, Kecamatan Panakukkang. Ketua Kelompok Wanita Tani (KWT) Citra Longwis Sydney, Rosmi mengatakan hasil budidaya sudah dijual ke mitra-mitra pangan segar. "Kita juga jual ke warga tapi harganya di bawah harga pasar," tuturnya. Saat ini, produksi diakui Rosmi masih cukup terbatas. Sebagian besar masih dibagikan kepada pengelola KWT. Ada pula yang dibuat menjadi makanan olahan seperti keripik. “Pemanfaatannya itu untuk anggota (KWT) dulu. Selebihnya itu kami bikin olahan. Ada sambal bawang goreng terus ada tanaman bayam brazil kita buat keripik,” katanya. Selain tanaman pangan, warga Longwis Sydney juga melakukan budidaya ikan nila. Kegiatan budidaya inilah yang dijadikan sumber penghasilan sebagian warga. Salah satunya Darmiati. Ia bercerita, ikan nila hasil budidayanya biasa ia jual ke beberapa rumah makan. Termasuk dijual ke Kafe terapung yang ada di kelurahannya. "Kebetulan di sana juga jual ikan nila bakar sama goreng. Jadi biasa beli di saya," katanya. Ia menuturkan ikan yang biasa dijualnya berkisar 40 hingga 50 ribu rupiah perkilo. Tergantung ukuran besar kecilnya ikan. (Josh/C)
Sumber: