KPU Wajo Latih Badan Adhoc Melalui ToF
<strong>DISWAYSULSEL.COM, WAJO -</strong> Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Wajo melatih para Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) dan Panitia Pemungutan Suara (PPS) atau Badan Adhoc melalui Training Of Fasilitator (ToF). Kegiatan ini berlangsung selama empat hari di dua tempat Yaitu Hotel Sallo dan Hotel Sarmani. Training tersebut bertujuan untuk meningkatkan kapasitas para Badan Adhoc. Anggota KPU Provinsi Sulsel Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Parmas, Hasruddin Husein saat membuka training tersebut berharap peserta keluaran training tersebut dapat membentuk badan adhoc yang profesional. "Kegiatan ini dapat membentuk badan adhoc yang profesional dan unggul sehingga kedepan mampu melaksanakan sosialisasi yang baik dan efektif dimasyarakat," ucap Hasruddin. Selain itu mantan ketua KPU kota Parepare tersebut juga berharap agar kegiatan ini menjadi pilot project bagi kabupaten lainya. "Sehingga kerja-kerja PPK dan PPS dapat terukur dalam jalankan sosialisasinya sebagai pelopor Demokrasi demi peningkatan partisipasi masyarakat, lebih pentingnya adalah pendidikan pemilih dapat tersentuh," tuturnya. Sementara itu Anggota KPU Wajo Devisi Sosdiklih, Parmas Erwin Arifin menambahkan kegiatan ini dilaksanakan melalui 3 pendekatan. "Yang peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan badan adhoc (PPK dan PPS) tentang tatacara sosialisasi yang partisipatif dimasyarakat," jelas Erwin, Jumat (26/7) malam. Yang kedua lanjut dia, menciptakan lingkungan yang mendukung dalam rangka peningkatan partisipasi masyarakat, seperti memperkuat regulasi sampai ke tingkat desa. "Yang ketiga penguatan informasi system, artinya semua kegiatan yg dilakukan akan diupload pada media sosial di masing masing PPK dan PPS sebagai upaya penyebarluasan informasi ke masyarakat," jelasnya. Dengan adanya ToF ini, ia berharap sosialisasi ditingkat Desa/Kelurahan bisa maksimal dan membentuk kesadaran pemilih pada pilkada kedepan "Seperti komitmen untuk ke TPS pada tanggal 27 November 2024, memilihi pemimpin yang berkualitas, menghindari Hoax, Menghindari politik uang dan mobilisasi kesadaran pemilih muda," tutupnya.(**)
Sumber: