Survei PPI Simulasi 3 Pasang Pilwali Makassar: Appi – Aliyah 44%, Indira – Ilham 28% dan S

Survei PPI Simulasi 3 Pasang Pilwali Makassar: Appi – Aliyah 44%, Indira – Ilham 28% dan S

<strong>diswaysulsel.com</strong> - Lembaga Survei Parameter Publik Indonesia (PPI) merilis temuannya terhadap elektoral bakal pasangan calon di Pilwali Makassar, 27 November mendatang. Temuan Survei PPI ini dipaparkan dengan mengangkat tema 'Tiga Pekan Menjelang Pendaftaran Pilwali Makassar, Figur Kuat dan Persoalan Ekonomi' yang digelar di Hotel Mercure, Makassar, Rabu (7/8/2024). Dalam survei yang dilakukan PPI pada tanggal 25 sampai 31 Juli 2024, turut memotret simulasi tiga pasang calon. Antaranya Munafri Arifuddin berpaket dengan Aliyah Mustika Ilham memiliki elektoral tertinggi sebesar 44,2 persen. Disusul Indira Yusuf Ismail - Ilham Fauzi Amir Uskara dengan presentase 28 persen. Kemudian Andi Seto Asapa - Rezky Mulfiati Lutfi memiliki presentase 7,7 persen. Sementara swing voters atau belum menentukan pilihan sebesar 20,1 persen. "Jadi pertarungan (Pilwali) Makassar itu bisa dibilang Munafri Arifuddin dan Indira Yusuf Ismail. Kita juga mencoba simulasi head to head antara Appi dan Seto, Indira dan Seto, tetapi Seto memang tidak kuat untuk melawan," kata Direktur Eksekutif PPI, Ras MD dalam pemaparannya. Selain simulasi pasangan, PPI juga memotret elektoral figur - figur yang punya kans maju di Pilwali Makassar. Mulai simulasi enam nama sampai empat nama. Simulasi enam nama, Munafri Arifuddin memiliki elektoral tertinggi mencapai 22,7 persen, disusul Indira Yusuf Ismail 15,2 persen, Andi Seto Asapa 4,1 persen, Rahman Bando 1,8 persen, Amri Arsyid 1,1 persen. Lalu lainnya 0,7 persen, rahasia 0,5 persen, belum menentukan 24,5 persen tidak tahu 28 persen. Kemudian dikerucutkan menjadi empat nama, Munafri Arifuddin masih kokoh dengan elektoral 44,8 persen, Indira 31, 1 persen, Seto 10,5 persen, Rahman Bando 4,3 persen. Kemudian swing voters 9,3 persen. "Secara konsisten Munafri Arifuddin memimpin elektabilitas tertinggi. Urutan kedua adalah Indira Yusuf Ismail. Lalu bagaimana dengan Seto, kami menemukan kurang dari 10 persen dari semua simulasi kita buat," katanya. Ras Md menjelaskan, survei yang dilakukan PPI menggunakan metode multistage random sampling dengan responden sebanyak 440 orang, dilakukan wawancara tatap muka. Adapun margin of eror 4,8 persen. "Secara data Parameter Publik Indonesia akurat mengenai temuan perilaku pemilih Kota Makassar. Kami ingin sampaikan sangat bisa dipertanggungjawabkan," ujarnya. Tak hanya itu, survei PPI ini juga memotret pemetaan dukungan gender terhadap Munafri Arifuddin, Indira Yusuf Ismail dan Andi Seto Asapa. Hasilnya dukungan pemilih laki - laki kepada Munafri sebesar 49,1 persen, Indira 24,5 persen, Seto 7,3 persen, lainnya 12,3 persen dan belum menentukan pilihan 6,8 persen. Sementara pemetaan pemilih perempuan Indira teratas dengan presentase 35,5 persen, Munafri 34,1 persen, Seto 10,5 persen, lainnya 13,6 persen dan belum menentukan pilihan 7,3 persen. "Pertama yang ingin saya garis bawahi, survei ini memotret perilaku pemilih hari ini. Artinya Pilwali akan berlangsung 4 bulan ke depan, dinamika masih besar. Terjadinya perubahan tergantung isu apa yang terbangun," kata Ras Md. Menurut Ras, beberapa faktor dapat mempengaruhi survei tersebut, mulai isu kasus hukum, menyangkut pesonal hingga black campaign. " Faktor besar yang mempengaruhi tentu soal sunami politik, kasus hukum, personal atau black campaign. Jadi itu faktor- faktornya. Yang merusak elektoral, peristiwa hukum, menyangkut personal dan sunami sunami politik lainnya," imbuhnya.

Sumber: