Disdik Gelar Bimtek Penguatan Literasi, Numerasi, dan Pendidikan Karakter Guru

Disdik Gelar Bimtek Penguatan Literasi, Numerasi, dan Pendidikan Karakter Guru

<strong>diswaysulsel.com, SINJAI -</strong> Pemerintah Kabupaten Sinjai melalui Dinas Pendidikan terus berupaya menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas dan pemerataan akses pendidikan melalui berbagai pelatihan dan fasilitasi peningkatan kapasitas pendidik. Salah satunya dengan menggelar bimbingan teknis penguatan literasi, numerasi, dan pendidikan karakter, yang berlangsung di Aula Hotel Grand Rofina, Jumat (30/8/2024). Bimtek tersebut diikuti 300 lebih guru dari tingkat SD dan SMP selama lima hari atau hingga empat September 2024. Peserta bimtek dibagi kedalam tiga gelombang. Kepala Dinas Pendidikan yang diwakili Kepala Bidang Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Abdul Wahid saat membuka bimtek ini menyampaikan bahwa bimtek ini perlu dilakukan mengingat Literasi, numerasi dan pendidikan karakter merupakan tiga hal yang saling melengkapi dalam membentuk generasi muda yang cerdas, berkarakter, dan mampu menghadapi tantangan zaman. “Melalui bimtek ini, kita akan bersama- sama menggali lebih dalam tentang konsep literasi, numerasi dan pendidikan karakter, serta bagaimana mengimplementasikannya dalam proses pembelajaran,” ungkapnya. Bukan hanya itu, kata Wahid bimtek sebagai sarana berbagi pengalaman karena akan ada praktik baik dari satuan pendidikan yang rapor pendidikannya sudah bagus. “Saya yakin, dengan bekal ilmu pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari bimtek ini, kita akan mampu mencetak generasi emas yang unggul dan berdaya saing,” jelasnya Wahid menambahkan, terkait penguatan literasi yang kini menjadi komponen utama dalam Asesmen Kompetensi Minimun (AKM) yang menjadi pengganti ujian nasional. Dalam AKM, menilai kemampuan siswa diukur berdasarkan kemampuan bernalar menggunakan bahasa (literasi) dan penguatan pendidikan karakter. Diharapkan, lewat bimtek ini dapat memperkaya pengetahuan serta menyamakan visi dalam melakukan transformasi pendidikan. “Asesmen tersebut dirancang untuk memberi dorongan lebih kuat ke arah pembelajaran yang inovatif dan berorientasi pada pengembangan penalaran, bukan sekadar hafalan,” pungkasnya. <strong>Penulis: Andi Irfan</strong>

Sumber: