Elok Dwi Kadja: Ji Feng Zhang Jin Cao

Elok Dwi Kadja: Ji Feng Zhang Jin Cao

<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Betapa krusialnya hal-hal kecil. Sampai-sampai Jiang Ziya, jenderal besar yang membantu kaisar dinasti Zhou menumbangkan dinasti Shang, mengingatkan kita untuk tidak sekali-kali meremehkannya. Dalam kitab militer susunannya, Liu Tao (六韬), Jiang menulis dengan alegori, "涓涓不塞,将为江河" (juān juān bù sāi, jiāng wèi jiāng hé): sekalipun cuma rembesan, tapi kalau tidak segera dibendung, akan jadi sungai besar pada akhirnya. Kompeni bersenjata lengkap yang ratusan tahun menjajah kita, misalnya, tumpas oleh rakyat kita yang cuma bermodalkan bambu runcing dan rapalan mantra. Pak Harto yang 30 tahun lebih begitu digdaya, tumbang oleh gerakan mahasiswa tak berbedil. Yang terbaru, lembaga legislatif suatu negeri yang coba-coba mengamankan hasrat rajanya untuk membangun dinasti dengan membegal keputusan penolakan mahkamah konstitusi, pun kabarnya terpaksa membatalkan niat jahatnya lantaran didemo mahasiswa yang peduli pada masa depan bangsanya. Begitulah, hal-hal kecil kerap memberikan pelajaran besar. Elok Dwi Kadja yang advokat sekaligus wakil sekretaris DPC Peradi  Surabaya mencontohkan rumput. "Rumput akan selalu tumbuh dalam kondisi apapun dan mampu bertahan meskipun di tengah badai," katanyi. Persis yang dilukiskan pepatah Tiongkok kuno dalam kitab Jinshu (晋书), "疾风彰劲草" (jí fēng zhāng jìn cǎo): terjangan topan akan memperlihatkan kekuatan sebuah rumput. Makanya, ketika sedang terpuruk dan hendak menyerah dalam menghadapi macam-macam permasalahan hidup, Elok mengaku selalu menjadikan kata-kata yang didapatnyi dari opa-opa dan oma-oma saat jogging bareng tersebut sebagai penguat dan penyemangat. "Saya bilang pada diri saya, 'Masak saya kalah sama rumput?'," ujarnyi, sambil tertawa. (*)

Sumber: