DP3A Genjot Pembentukan Shelter di Longwis
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Makassar libatkan masyarakat yang ada di Lorong Wisata (Longwis) untuk penanganan dan pendampingan korban kekerasan seksual. Hal itu dilakukan karena kasus kekerasan yang terus menjadi tantangan di Indonesia, khususnya kota-kota besar, sehingga Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar sangat serius dalam penanganan. Maka pembentukan shelter warga terus digenjot. Kepala DP3A Kota Makassar, Achi Soleman menjelaskan, shelter warga melibatkan relawan dari masyarakat setempat yang siap memberikan penanganan dan pendampingan kepada korban, karena mampu memberikan rasa aman. “Kehadiran Shelter warga terbukti efektif dalam memberikan dukungan emosional kepada individu yang mengalami masalah," ucapnya, Kamis, 29 Agustus 2024. Seperti ibu-ibu yang datang dalam keadaan cemas. Mereka dapat menemukan dukungan dan empati di Shelter, menciptakan lingkungan di mana korban merasa didengar. Pembentukan shelter ini juga dilakukan dalam rangka penguatan jaringan antar lembaga penyedia layanan perlindungan perempuan di Makassar. Sejauh ini ada 90 Shelter Warga telah dibentuk di berbagai kelurahan se-Kota Makassar. “Kalau untuk Kelurahan sudah 90 (Shelter di) tahun ini, kalau 90 kan berarti (progresnya) sudah 70% lebih. Kita berharap bahwa virus baik yang dilakukan ini bisa mengantarkan masyarakat, dalam hal ini perempuan dan anak tidak mengalami lagi yang namanya kekerasan,” tambah Achi. Sementara itu Kabid Perlindungan Perempuan DP3A Kota Makassar, Habida Jalante mengatakan bahwa Shelter warga akan tetap berkoordinasi dengan DP3A dalam menangani kasus kekerasan maupun perlindungan terharap perempuan dan anak. “Kalau kasusnya berat itu dirujuk ke UPTD (PPA). Oleh karena itu, kami di DP3A tidak membebankan sepeserpun (biaya) kepada korban, apa itu mendapat bantuan psikolog (atau) pendampingan pengacara, semua gratis,” jelasnya. Selain itu, dia juga mengungkapkan bahwa pihaknya akan tetap sosialisasi kepada masyarakat untuk menyampaikan tujuan dari shelter warga. “Supaya mereka (warga) tahu, oh, ternyata ini tujuannya Shelter dibentuk dan apa-apa yang dikerja di Shelter supaya orang tahu bahwa ini fungsi Shelter Warga dibentuk,” tutur Habida. "warga dari Maricaya Selatan hadir sebagai peserta dalam pembentukan dan edukasi kali ini. Shelter ini," imbuh Habida. (Jun/D)
Sumber: