Panitia MTQ Bone Diminta Tranparansi Bantuan dari Pihak Ketiga
<!-- wp:paragraph --> <p><strong>DISWAY,Bone</strong> - Panitia Pelaksanaan MTQ ke 32 Kabupaten Bone diminta paparkan secara tranparansi bantuan yang masuk dari para pelaku usaha di kabupaten Bone.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Kendati bantuan tersebut untuk menutupi kekurangan anggaran dari pelaksanan MTQ ke 32 di kabupaten Bone. Di mana sebelumnya Pemkab Bone secara terbuka meminta sumbangsih atau partisipasi para pelaku usaha di kabupaten Bone untuk membantu mencukupi anggaran MTQ.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Namun upaya tersebut, belakangan ini mulai mendapat sorotan dari berbagai kalangan.<br>Pelaksana MTQ didesak untuk memaparkan jumlah atau nilai keselurahan anggaran bantuan yang sudah masuk.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>" Sebaiknya Pantia harus memaparkan secara transparansi bantuan masuk dari para pelaku usaha itu, agar kita masyarakat kabupaten Bone tahu nilainya, " kata Mostofa salah seorang penggiat lembaga masyarakat di Bone.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Menurutnya, pantia seharusnya sebelum pelaksanaan MTQ ini berlangsung. Lebih dulu memaparkan kepada publik terkait bantuan yang masuk agar masyarakat kabupaten Bone tahu akan kekurangan ataupun kelebihan anggaran. Sebagaimana sering didengungkan sebelumnya, jika panitia saat ini kekurangan anggaran.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Jangan cuma disaat kekurangannyanya dipaparkan, tetapi panitia pun seharusnya menjelaskan soal berapa semua anggaran yang masuk. Apalagi ada bantuan masuk dari para pelaku usaha di kabupaten Bone, " sebutnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Selain Mustofa , RH ( minta diinisilakn namanya ) salah satu pelaku usaha Bone juga berharap pemerintah dalam hal ini panitia pelaksanan MTQ harus menjelaskan secara transparansi soal bantuan masuk dari para pelaku usaha .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>" Masalahnya dari banyaknya pelaku usaha di Bone, kemungkinan ada juga pelaku usaha yang tak berpartisipasi, dan hanya ingin para penentu kebijakan ( pemerintah ) memberikan apresiasi juga kepada pelaku usaha yang berpartisipasi. Intinya kita hanya ingin tahu sudah berapa sih atau berapa sih sumbangsih pelaku usaha di Bone ini yang berpartisipasi," jelasnya .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Hal ini juga cukup didukung oleh ketua DPRD Bone, Irwandi Burhan. Menurut dia, jika beberapa pelaku usaha ataupun dari masyarakat luas ingin mengetahui nilai atau jumlah total bantuan masuk dari pelaku usaha, itu adalah hal yang wajar supaya masyarakat tahu sebenarnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Saya rasa itu adalah hal yang wajar, jika ada yang menginginkan demikian dan ingin mengetahui jumlah total dari bantuan masuk dari pelaku usaha," jelasnya .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Irwandi juga menjelaskan, jika pelaksanan MTQ ini akan menjadi tanggungjawab bersama untuk mensukseskan keberhasilan Bone menjadi tuan rumah. " Karena menjadi bagian kebanggan dari kita seluruh masyarakat kabupaten Bone," pungkasnya .</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Untuk diketahui, sebelumnya dipaparkan jika Anggaran Pemkab yang siap hanya tersedia sekitar Rp5 miliar. Sementara dana yang harus disiapkan sebesar Rp 8 - 9 miliar. Bahkan telah dilakukan pemotongan Gaji ASN sebagai sumbangsi atau partisipasi juga sudah mulai digalakkan, diperkirakan dari hasil itu hanya mencapai Rp2 miliar. Sehingga panitia masih harus menyiapkan anggaran tambahan senilai Rp1-2 miliar. ***</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>(<strong>Subaer</strong>)</p> <!-- /wp:paragraph -->
Sumber: