Pemkab Kolaka Studi Banding ke Longwis
<strong>diswaysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Program Lorong Wisata (Longwis) yang digagas Wali Kota Makassar, Mohammad Ramdhan 'Danny' Pomanto, kini menjadi menjadi perhatian dari masyarakat luas. Teranyar, Camat Baula dan Latambaga dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kolaka melakukan kunjungan studi banding ke Longwis di Kelurahan Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah. Kunjungan tersebut berkaitan dengan kegiatan pemanfaatan sampah anorganik dari sistem bank sampah dan sampah organik. Dalam kunjungan tersebut Camat Baula dan Latambaga diterima langsung oleh Camat Ujung Tanah, Amanda Syahwaldi. Amanda menjelaskan, bank sampah di Longwis merupakan system pengelolaan sampah non organik yang dikembangkan Pemerintah Kota Makassar sejak 2015. "Ini program sudah dikembangkan Pemkot Makassar sejak 2015 lalu,"ucapnya di sela sela kunjungan Camat Baula dan Latambaga, Rabu, 9 Oktober 2024. Selain itu, Amanda mengungkapkan, untuk memperkuat pengelolaannya, Pemkot Makassar membentuk UPTD Daur Ulang Sampah atau Bank Sampah Pusat (BSP) Kota Makassar. Salah satunya di Bank Sampah Madecceng Kelurahan Tabaringan, Kecamatan Ujung Tanah, Kota Makassar. "Pemerintah Kota Makassar UPTD Daur ulang sampah untuk memperkuat pengelolaan sampah,"terangnya. Menurut Amanda sampah tidak saja menyangkut kebersihan lingkungan, melainkan dapat mengangkat harkat hidup, Khususnya dalam bidang ekonomi di Longwis. "Nilai ekonomi yang diperoleh dari sampah, setidaknya mampu membawa masyarakat yang biasanya meminta minta di jalanan, menjadi ladang usaha baru,"terangnya. Sementara Pelaksana Tugas (Plt) Kepala DLH Kota Makassar, Ferdy Mochtar mendorong masyarakat untuk untuk menerapkan pola 3R (Reduce, Reuse, Recycle). Karena menurutnya volume sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Tamangapa saat ini sudah melebihi kapasitasnya. Sehingga dengan menerapkan 3R jumlah sampah yang masuk ke TPA dapat dikurangi. "Dengan menerapkan 3R mendorong masyarakat untuk mendaur ulang sampah menjadi bahan baru yang dapat digunakan kembali atau diolah menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis," tandasnya.(Jun/D)
Sumber: