Daeng Manye-Hengky Yasin Bertekad Membangun Pertanian Berkelanjutan di Takalar
TAKALAR, DISWAYSULSEL– Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Takalar, Ir. H. Mohammad Firdaus Dg Manye dan Dr. H. Hengky Yasin (DM-HHY), melaksanakan kampanye dialogis dan silaturahmi dengan tokoh masyarakat di kediaman Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD Takalar, Ahmad Afandi. <img class="size-medium wp-image-37340 alignleft" src="https://diswaysulsel.com/wp-content/uploads/2024/10/IMG-20241011-WA0011-150x150.webp" alt="" width="150" "150" />Acara yang berlangsung di Lingkungan Limbungan, Kelurahan Pallangtikan, Kecamatan Pattallassang ini dihadiri oleh ratusan masyarakat setempat pada Jumat, 11 Oktober 2024. Hadir dalam kesempatan itu sejumlah tokoh penting, termasuk H. Irwan Daeng Timung dan Ketua DPC Partai PDI Perjuangan Takalar, H. Alamsyah Mile, bersama empat anggota legislatif dari Partai PDI-P serta H. Sarif Daeng Tinri dari Partai Nasdem. Pertemuan ini menjadi ajang bagi DM-HHY untuk menyampaikan visi misi mereka kepada masyarakat. Dalam dialog tersebut, Daeng Manye menekankan pentingnya perhatian terhadap tiga aspek fundamental: ketersediaan pangan, kemudahan akses pangan, dan manfaat pangan bagi kesehatan. "Ketiga hal ini harus menjadi fokus utama kita," ujar Daeng Manye setelah acara kampanye tatap muka. Ia juga mengungkapkan bahwa sekitar 40 hingga 50 persen penduduk Takalar adalah petani. "Mereka mengusahakan berbagai komoditas seperti jagung, padi, cabai, dan kacang," paparnya. Dengan begitu, sektor pertanian di Takalar harus didorong untuk berkembang lebih lanjut. Daeng Manye menegaskan bahwa pendapatan daerah masih sangat tergantung pada hasil pertanian. "Pendapatan asli daerah (PAD) kita akan meningkat seiring dengan meningkatnya produksi komoditas pertanian," katanya. Hal ini menunjukkan pentingnya meningkatkan hasil pertanian sebagai sumber pendapatan. Menyikapi masalah harga cabai yang sering anjlok, Daeng Manye menyarankan perlunya profiling masalah untuk menemukan solusi. "Jika ada regulasi yang menghambat, kita akan atur tata niaganya. Jika harga turun karena oversupply, kita akan cari cara agar petani tetap untung," jelasnya. Lebih lanjut, Daeng Manye juga menyoroti pentingnya hilirisasi dalam sektor pertanian. "Saat ini banyak padi yang dihasilkan, tetapi minimnya fasilitas pengolahan membuat kita terpaksa menjual hasilnya ke luar," tambahnya. Ia mengusulkan agar pabrik pengolahan dibangun di Takalar, sehingga hasil pertanian dapat diproses secara lokal. "Oleh karena itu, kita akan menggandeng investor untuk mendirikan pabrik di sini, sehingga kita bisa menanam, memproduksi, dan mengemas hasil pertanian di daerah kita sendiri," tutup Daeng Manye. Dengan komitmen ini, ia berharap dapat membawa Takalar menuju kemajuan yang lebih baik dalam sektor pertanian dan kesejahteraan masyarakat.
Sumber: