Cegah Radikalisme, BKPRMI Kota Makassar Kolaborasi DMI dan GDI Gelar Tablik Akbar
<!-- wp:paragraph --> <p><strong>DISWAY, MAKASSAR</strong> -- DPK Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) bersama Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Makassar dan Gerakan Dakwah Indonesia (GDI) melaksanakan Tablig Akbar di Masjid Mujahidin Jl. Maccini Sawah Kota Makassar, Jumat 25 Februari 2022 malam.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Tablig Akbar tersebut mengangkat tema "Mengantisipasi bahaya radikalisme" dengan menghadirkan penceramah Ust. Hasan Pinang, S.Ag M.Fil.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Ketua Panitia, Adrian mengatakan kegiatan ini semata untuk mengantisipasi dan mencegah bahaya radikalisme di kota Makassar terutama pada kalangan anak muda dan remaja.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Pada dasarnya kami laksanakan kegiatan ini untuk antisipasi paham radikalisme khususnya di kots Makassar dan uatamnya pada kalangan pemuda dan remaja." Ujar Ketua DPK BKPRMI Kota Makassar.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Pencegahan itu dimaksudkan karena pada dasarnya mereka yang awam dan baru belajar sangat mudah disusupi dengan paham paham radikalisme.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Apa lagi yang baru belajar agama. Sangat mudah dipengaruhi karena pada dasarnya remaja itu kan Masih labil," ujarnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Sementara dalam isi tausiyah Ust. Hasan Pinang, menyampaikan untuk dapat hidup tenang menjalankan ibadah masing masing dalam kehidupan sehari hari yaitu menghindari paham radikalisme.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Radikalisme adalah Sebuah paham yang menginginkan perubahan dengan memaksakan kehendak sendiri tanpa memikirkan hal lainnya, dan menganggap semua yang bertentangan adalah musuh. Jadi kalau mau tenang, hindari paham radikalisme," pesan Hasan Pinang mengawali Tausiyahnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Menurutnya, paham tersebut sudah ada pada Zaman Nabi dan Zaman Khalifah yaitu saat kelompok Abu Thalib yang di musuhi oleh kelompok Khawarij</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Paham ini sudah ada sejak dahulu. Nah, kaum milenial tidak boleh mengandalkan ceramah dari Ustaz Youtube dalam memerangi radikalisme. Mereka harus belajar dari guru atau ustaz yang berkualitas dan memiliki pemahaman Islam secara utuh, yakni Islam yang rahmatan lil alamin," pesan nya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Untuk itu, Ia mengajak para milenial untuk bisa menyaring isu atau klaim yang sengaja disebarkan kelompok yang sengaja ingin merusak Islam dan Indonesia.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>"Tugas generasi muda dan umat Islam adalah memberikan inspirasi, memberikan solusi bagi negeri ini dan dunia, bukan justru menampilkan wajah Islam yang radikal, karena kita merupakan mayoritas di negeri ini. Intinya apa yang didapat harud bisa disaring terlebih dahulu," pungkasnya.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Turut hadir dalam kegiatan ini adalah Ismail, S.Pd (Sekjen DMI Kec. Makassar), Arli (Bidang Sosial DPK BKPRMI Kec. Makassar), Alfait (Ketua GDI Kec. Makassar) disaksikan pula sekira 100 orang jemaah.</p> <!-- /wp:paragraph --> <!-- wp:paragraph --> <p>Diketahui, Tablik Akbar ini telah digelar di beberapa daerah di Provinsi Sulsel dan kota Makassar sendiri sudah tiga kali diadakan. Rencananya akan disasar pula daerah Luwu Raya sebagai daerah yang juga rawan terjadi konflik. (*)</p> <!-- /wp:paragraph -->
Sumber: