Isu Narkoba Bikin Gerah Andalan Hati

Isu Narkoba Bikin Gerah Andalan Hati

Ilustrasi isu narkoba buat gerah Andalan Hati.--Harian Disway Sulsel - Anton--

MAKASSAR, DISWAYSULSEL - Mencuatnya isu Calon Gubernur Sulawesi Selatan dibekingi bandar narkoba semakin memanas belakangan ini.

Isu tersebut mulanya mencuat ke publik melalui pernyataan mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Said Didu. Ia mengajak masyarakat Sulawesi Selatan tidak memilih Calon Gubernur yang dibekingi atau dimodali oleh bandar narkoba.

Belakangan ini pernyataan itu menuai respon pro - kontra dari berbagai  pihak. Bahkan terkesan membuat gerah kubu Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman - Fatmawati Rusdi (Andalan Hati).

Kegerahan itu terlihat dari Juru bicara Andalan Hati, Muhammad Ramli Rahim (MRR) yang mengajak semua pihak tidak mengaitkan isu narkoba ke kontestasi politik.  Statement MRR itu  dilihat dari berita online di detik.com dengan judul "Tim Andalan Hati Minta Isu Narkoba Tak Dibawa ke Politik Pilgub Sulsel".

Menanggapi  ini, Pengamat Komunikasi Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Hasrullah  menilai,  meskipun Said Didu tidak menyebutkan nama paslon atau nama bandar narkoba yang diduga membekingi paslon, tetapi muncul asosiasi di publik  mengalamatkan pernyataan tersebut ke pihak tertentu.

"Kita punya kekuatan impresi, kemampuan merumuskan bahwa yang dimaksud adalah kamu. Walaupun tidak disebutkan namanya, itu asosiatif. Dan dalam konten itu dibenarkan, dan harus ditanyakan siapa yang dimaksud," terangnya.

Situasi saat ini, lanjut Hasrullah, tergantung pada orang yang dituju oleh pernyataan Said Didu tersebut. Apabila pihak yang dituju merespon, maka hal itu semakin meyakinkan tuduhan tersebut.

"Ada namanya reinforce, meyakinkan bahwa memang saya yang dimaksud. Dalam konten analisis itu namanya impresi, kemampuan menyimpulkan," tukasnya.

Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba (Granat) Sulawesi Selatan (Sulsel), Jamil Misbah menegaskan,  pihaknya  mendorong aparat penegak hukum untuk melakukan  penelusuran terkait  pernyataan tersebut.

"Jadi saya juga hanya merespon pertanyaan Said Didu itu secara spontan sebagai penggiat anti narkotika. Saya merespon tidak lebih dari menegakkan hukum itu," ujarnya, Rabu 20 November 2024.

Dia menilai, pernyataan Said Didu perlu mendapat respon dari pihak kepolisian secara serius.  Sebab, pernyataan Said Didu merupakan bagian  keinginan masyarakat Sulsel untuk mengungkap jaringan besar gembong narkoba yang selama ini meresahkan.

"Kita semua menginginkan penegakan hukum khususnya di Sulawesi Selatan, ingin dibongkar semua itu gembong narkoba. Tentu beliau (Said Didu) punya data. Tidak mungkin ngomong begitu kalau tidak ada datanya," ungkapnya.

"Oleh sebab itu perlu lah beliau (Said Didu) untuk mengklarifikasi. Dan juga yang bisa mengklarifikasi itu adalah pihak berwenang dalam hal ini adalah kepolisian," ucapnya.

Terpisah, merespon hal ini Juru Bicara pasangan Danny-Azhar (DiA), Asri Tadda mengatakan,  di Pilgub Sulsel ini hanya ada 2 Paslon, maka pihak berwajib harus segera merespons tudingan Said Didu itu agar masyarakat dapat kejelasan.

Sumber: