UMI Turunkan Tim Medis 4 Dokter Spesialis di Lokasi Bencana Sumatera
Pimpinan dan citivitas akademika UMI Makassar saat melakukan konfrensi pers di Gedung Rektorat UMI, Minggu 7 Desember 2025.--
DISWAY, MAKASSAR — Pimpinan dan sivitas akademika Universitas Muslim Indonesia (UMI) merespon dampak musibah banjir bandang dan tanah longsor yang melanda Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dengan mengirimkan bantuan tenaga medis.
Sebanyak empat orang tenaga medis pada gelombang pertama telah dikirim sejak beberapa hari lalu dan saat ini telah menjalankan tugas dalam membantu para korban. Mereka terdiri dari dua dokter salah satu diantaranya adalah dokter spesialis bedah dan dua orang dari mahasiswa. Nantinya, tim ini akan bergantian bertugas dengan tim gelombang kedua yang akan segera menyusul berangkat pada Rabu atau Kamis depan.
"Tim kami sudah turun, untuk sementara ini empat orang dokter, akan bergantian. Kerja kita berdasarkan prioritas artinya rumah sakitnya itu bisa saja berpindah pindah dan apakah nanti dibuat rumah sakit darurat atau penampungan darurat sementara tentu melihat situasi," ungkap Rektor UMI, Prof. Hambali Thalib saat konfrensi pes di Menara UMI, Jalan Urip Sumohardjo, Minggu (7/12).
Untuk memastikan situasi terkini pasca bencana khususnya di Sumatera Utara, Rektor UMI Prof Hambali berkomunikasi langsung dengan Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry via telepon.
Dalam komunikasinya, Akhmad Syukri menyampaikan bahwa pasca bencana melanda 11 hari lalu, sebanyak 51 korban meninggal dunia, 4 korban belum ditemukan karena tertimbun material longsor dan ribuan orang mengungsi.
"Korban tertimbun masih terus dilakukan pencarian. Saat ini ada 4.500 sekian orang yang mengungasi di Kota Sibolga. Kota ini nberada di bawah kaki bukit Barisan yang penduduknya memiliki rumah di gunung dan perbukitan. Sampai hari ini juga cuaca masih hujan dan saya update baru-baru ini terjadu banjir lagi," ungkapnya.
"Kondisi saat ini banyak sakit sehingga membutuhkan tim medis lebih banyak lagi karena salah satu rumah sakit yang kami punya tidak bisa mengcover keseluruhan korban banjir yang saat ini mengungsi," sambung Syukri.
Sumber:

