TAKALAR, DISWAYSULSEL - Cuaca ekstrem yang melanda Sulawesi Selatan selama tiga hari terakhir, mulai 4 hingga 6 Desember, meningkatkan potensi bencana banjir dan longsor di delapan kabupaten/kota, yakni Barru, Pangkep, Maros, Gowa, Takalar, Jeneponto, Makassar, dan Luwu Timur.
Kabupaten Takalar termasuk dalam zona merah, dengan beberapa desa, termasuk Desa Kale Ko'mara, berada dalam kategori rawan longsor. Desa ini terletak di kawasan dataran tinggi, sehingga rentan terhadap pergerakan tanah yang dipicu oleh curah hujan tinggi.
"Bencana longsor dapat terjadi karena tanah kehilangan kekuatannya akibat terpapar air hujan secara terus-menerus, yang mempercepat proses erosi," jelas Kepala Desa Kale Ko'mara, Parwangsa, ketika dihubungi pada Jumat (6/12/2024).
Sebagai langkah antisipasi, Parwangsa mengimbau warga desa untuk tetap waspada selama kondisi cuaca ekstrem ini berlangsung.
"Kami sudah mengingatkan warga untuk selalu siaga, terutama karena risiko longsor lebih besar dibanding banjir. Untuk banjir, kami relatif aman berkat keberadaan Bendungan Pammukulu," katanya melalui pesan WhatsApp.
Dengan curah hujan yang diperkirakan tetap tinggi hingga beberapa waktu ke depan, kesiapsiagaan menjadi kunci bagi desa-desa di Kabupaten Takalar untuk menghadapi potensi bencana.