MAKASSAR, DISWAYSULSEL - Dewan Lorong (Delor) mengharapkan agar setiap lorong wisata (Longwis) yang ada di Kota Makassar dapat memiliki Kelompok Wanita Tani (KWT) sebagai bagian dari pengembangan potensi lokal.
Hal ini bertujuan untuk memberdayakan perempuan di tingkat komunitas, sekaligus mendukung keberlanjutan lorong wisata dengan memanfaatkan lahan terbatas untuk pertanian urban.
Selain itu, tujuan dari pembentukan KWT di setiap Longwis adalah sebagai upaya untuk memudahkan distribusi bantuan Pemerintah Kota Makassar dengan baik dan merata.
Ketua Forum Komunikasi Dewan Lorong (FK Delor), Faisal Hamdan Alkatiri mengungkapkan, Dinas Ketahan Pangan Kota Makassar menginginkan penyebaran KWT terjadi di semua Longwis.
“Jadi, memang banyak program atau bantuan yang bisa disalurkan ke lorong-lorong wisata. Bahkan kemarin waktu kita rapat dengan Kepala Dinas Ketahanan Pangan, itu disuruh untuk membentuk KWT," ujar Faisal Hamdan, Rabu, 18 Desember 2024.
Hal tersebut, kata Faisal Hamdan sebagai upaya Pemerintah Kota Makassar dalam pengembangan Longwis lebih efektif.
“Memang kemarin itu banyak lorong yang dobel-dobel ki dapat bantuan. Bantuan dari organisasi perangkat daerah (OPD) itu tidak merata. Ada beberapa lorong saja, karena hanya beberapa lorong yang terkenal. Makanya ke situ semua," ungkap Faisal Hamdan.
Pria yang sering disapa Ical ini menambahkan bahwa sektor pertanian yang dikelola oleh kelompok wanita ini bisa mencakup berbagai jenis tanaman, seperti sayuran organik, tanaman hias, serta buah-buahan yang ramah lingkungan.
Dengan dukungan tersebut, Dewan Lorong berharap inisiatif ini dapat menjadi langkah awal menuju pengembangan lorong wisata yang lebih berkelanjutan dan membawa manfaat langsung kepada warga Kota Makassar.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kota Makassar, Alamsyah Sahabuddin mengatakan, dalam upaya pengembangan KWT, pihaknya memberikan intervensi melalui penyediaan sarana dan prasarana budidaya tanam.
“Bantuan yang diberikan mencakup benih, bibit, hidroponik, media tanam, poliback, serta berbagai jenis bibit lainnya untuk mendorong pertumbuhan produktivitas di lorong-lorong wisata,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya akan terus melakukan edukasi menanam kepada masyarakat. Khususnya masyarakat yang ada di lorong wisata.
“Sehingga ketahanan pangan masyarakat khususnya yang ada di lorong dapat terjaga,” tuturnya.
Hal itu, kata Alamsyah, juga bagian dari Gerakan Terus Menanam (GTM) yang selalu digalakkan Dinas Ketahanan Pangan. (*/D)