MAKASSAR, DISWAYSULSEL - Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sulawesi Selatan akan melakukan evaluasi terhadap kader-kader yang tak berprestasi. Khususnya merujuk hasil Pemilihan Legislatif (Pileg) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 lalu.
Pasalnya, capaian partai berlambang banteng kurang memuaskan. Pada Pileg Februari 2024, sejumlah kader PDI Perjuangan berstatus inkumben yang mencalonkan anggota legislatif berguguran.
Bahkan di DPRD Provinsi, partai wong cilik ini harus menerima perolehan kursinya berkurang dua, capaian di Pileg 2019 mampu mengamankan delapan kursi, sementara Pileg 2024 hanya mampu mempertahankan enam kursi.
Kemudian Pilkada Serentak, PDI Perjuangan juga kurang mendominasi. Pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sulsel, partai besutan Megawati Soekarnoputri ini mengusung kader internalnya, yakni Mohammad Ramdhan ‘Danny’ Pomanto. Danny berpasangan dengan Ketua PKB Sulsel, Azhar Arsyad, belum mampu mendongkrak prestasi bagi PDI Perjuangan.
Tak hanya itu, kader andalan PDI Perjuangan di Kabupaten/Kota juga tumbang. Antaranya Bupati Luwu Timur, Budiman Hakim yang menyandang status petahana di Pilkada, tak mampu mengamankan kursinya untuk periode kedua.
Wakil Ketua DPD PDI Perjuangan Sulsel, Andi Ansyari Mangkona mengatakan, evaluasi total diperlukan menghadapi Pemilu 2029. Harapannya, prestasi partainya lebih baik.
"Mengevaluasi total atas pelaksanaan pemilu legislatif dan eksekutif, khususnya atas pelaksanaan pemilu 2024 sebagai titik pijak perubahan atas pemilu 2029," ujarnya.
Menurut dia, evaluasi kader internal PDI Perjuangan terkhusus untuk kader yang menjabat sebagai Ketua, Sekretaris dan Bendahara di tingkat DPC pada 24 Kabupaten/kota. Evaluasi ini bertujuan agar proses demokrasi elektoral berjalan lebih berkualitas. Apalagi pihaknya ingin mengetahui apa saja menjadi kenada atau penyebab sehingga pileg atau pilkada tahun lalu belum tercapai.
"Jadi, evaluasi nanti lebih ke pengurus inti (KSB). Kami akan mengevaluasi, dilanjutkan mengkonsolidasikan, secara maksimal," tuturnya.
Terkait waktu evaluasi, mantan anggota DPRD Sulsel itu menegaskan, pihaknya mulai melakukan evaluasi internal antara Maret dan April secara serentak di 24 daerah.
"Masih sementara digodok, evaluasi saat konfercab. Jika memenuhi syarat maka tdk masuk engerus inti berikutnya. Sekitar Maret atau April," tukasnya.
Pengamat Politik Universitas Hasanuddin (Unhas), Andi Naharuddin menilai, secara skala nasional cukup wajar bagi PDI Perjuangan melakukan evaluasi internal. Pasalnya, meskipun PDI Perjuangan mampu merajai DPR RI, namun usungannya pada Pilpres tetap kandas.
Sehingga, kata dia, sah-sah saja apabila PDI Perjuangan akan melakukan evaluasi hingga ke tingkat paling bawah.
“Kalau itu dilakukan, saya kira itu sah-sah saja dan memang harus. Karena itu adalah bagian dari kelembagaan partai politik. Jangan hanya kalah melakukan evaluasi, tapi menang pun harus evaluasi,” terangnya kepada Harian Disway Sulsel, Kamis, 16 Januari 2025.
Jika mengerucutkan ke tingkat Sulsel, Andi Naharuddin mengatakan, PDI Perjuangan selama ini prestasinya hanya tataran papan tengah. Kendati, di Sulsel telah kuat tertanam basis dari parpol lain seperti Golkar.