Pengabdian Danny Pomanto Selesai: Anak Lorong, Transformasi Makassar

Kamis 20-02-2025,08:23 WIB
Reporter : Regen-Josua
Editor : Akbar Nur Qadri

“Saya bersyukur kepada Allah, kami bisa melaksanakan tugas dengan baik sampai di akhir masa jabatan kami. Perkenankanlah kami izin pamit dari amanat sebagai Wali Kota Makassar,” ucap Danny Pomanto, Rabu 19 Februari 2025.

“Tidak terasa 9 tahun sudah sebuah perjalanan panjang dari periode pertama 5 tahun, kemudian penuh haru biru dalam 2 tahun dan kemudian kembali lagi 4 tahun,” sebut Wali Kota dua periode ini.

Danny pun mengatakan dirinya telah mengabdikan diri kepada Pemerintahan Kota Makassar selama 10 tahun terakhir. Dia pun tidak mengklaim semua kesuksesan yang diraih oleh Kota Makassar selama ini adalah hasil kerja dirinya seorang diri, tetapi merupakan kerja kolektif.

“Hidup ini diberikan Allah kepada kita tidak lain adalah mampu memberi manfaat sebanyak-banyaknya. Tidak terkecuali kita semua dalam organisasi besar yang namanya Pemerintah Kota Makassar,” katanya.

Dia pun berharap, Wali Kota Makassar selanjutnya dapat melanjutkan apa yang telah dia bangun selama ini. Wali Kota baru juga diharapkan dapat membenahi apa yang masih menjadi kekurangannya selama ini.

“Kami sudah berusaha sebaik mungkin, tetapi sebagai manusia pasti ada kekurangannya. Bantu, berikan yang terbaik untuk beliau (Walikota baru). Doakan agar beliau bisa lebih baik lagi,” tandasnya.

Pengamat Pemerintahan Universitas Hasanuddin (Unhas), Dr. Sakka Pati S.H., M.H menilai kepemimpinan seorang Danny Pomanto sebagai Wali Kota Makassar selama dua periode yakni sejak 2014-2019 dan 2021 – 2025 adalah kepemimpinan yang cukup berhasil.

“Bahkan banyak yang memuji gaya kepemimpinan beliau yang inovatif dan tegas dalam menerapkan berbagai kebijakan,” katanya, Rabu 19 Februari 2025.

Salah satu aspek keberhasilan Danny yang sering disebut, lanjut dia, adalah keberhasilannya dalam merubah wajah Kota Makassar dengan berbagai program pembangunan infrastruktur dan tata kota yang lebih modern dan terencana, secara khusus memulai dengan menata lorong.

“Mulai dari Lorong Garden, lorong sehat, lorong Wisata dan predikat serta penghargaan yang cukup banyak selama memimpin. Dengan visi Makassar sebagai Kota Dunia yang Sombere dan Smart. Makassar Sehat dan penataan ruang publik yang memprioritaskan kenyamanan masyarakat,” jelasnya.

Selain itu, Sakka Pati juga mengatakan bahwa Danny Pomanto dikenal sebagai pemimpin dengan pengelolaan kota berbasis teknologi dan pemanfaatan data untuk perencanaan dan pengambilan keputusan.

Kendati demikian, terlepas dari berbagai keberhasilan tersebut dia juga mengakui terdapat beberapa kritik yang datang terkait kebijakan yang dinilai kontroversial atau belum sepenuhnya dirasakan dampaknya oleh seluruh lapisan masyarakat.

“Secara keseluruhan, kepemimpinan Pak Danny Pomanto di Makassar cenderung dinilai progresif, dengan fokus pada pembangunan fisik dan digital yang memajukan kota, meskipun seperti halnya pemimpin lainnya, ia menghadapi tantangan dalam mengatasi kesenjangan sosial dan ekonomi,” terangnya.

Terkait keberlanjutan program oleh Wali Kota setelah Danny, Akademisi Unhas ini mengatakan, prioritas Munafri Arifuddin dan Aliyah Mustika adalah mengimplementasikan janji politik visi misinya saat kampanye yang akan bertransformasi ke bahasa teknokrat dan disusun dalam RPJMD selama 5 tahun kepemimpinan.

“Untuk program yang sudah berjalan, setahu saya saat menyusun visi misi acuannya adalah RPJPD dengan prinsip pembangunan berkelanjutan. Jadi intinya Pak Appi dan bu Aliyah pastinya punya gaya kepemimpinan tersendiri untuk mewujudkan janji politiknya,” tutupnya. (Reg/Josh/G)

Kategori :