Abdul Rahman: Relokasi Warga Terdampak Smelter Huadi Harus Berikan Ganti Untung

Jumat 09-05-2025,14:50 WIB
Editor : Akbar Nur Qadri

DISWAY,  SULSEL - Sekretaris Komisi D DPRD Sulawesi Selatan, Abdul Rahman, menyatakan dukungannya terhadap wacana relokasi warga yang terdampak aktivitas smelter milik PT Huadi Nickel Alloy Indonesia di Kabupaten Bantaeng.

 Legislator dari Daerah Pemilihan Jeneponto-Bantaeng-Selayar itu menegaskan,  relokasi harus dilakukan dengan memperhatikan kesepakatan kompensasi yang adil bagi warga.

“Pemerintah daerah tetap berusaha mencarikan tempat relokasi bagi masyarakat di sekitar kawasan industri. Tapi pemerintah dan perusahaan harus bertanggung jawab, termasuk pembebasan lahan dan pembangunan perumahan yang layak, dengan harga yang sesuai,” kata Abdul Rahman, Jumat, (9/5/2025).

Ia menambahkan,  pihaknya tidak menginginkan warga hanya mendapatkan ganti rugi, melainkan ganti untung dalam rencana relokasi tersebut. 

“Jangan hanya perusahaan yang untung, sementara masyarakat dirugikan. Saya sebagai wakil rakyat tidak akan membiarkan  itu,” tegasnya.

Terkait komunikasi, Abdul Rahman mengungkapkan, pihaknya telah menggelar Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan berbagai pihak. Termasuk PT Huadi.

 “Alhamdulillah, kami sudah RDP terkait ini. Koordinasi tetap berjalan melalui pemerintah daerah, khususnya Bupati Bantaeng. Saya juga sudah berkomunikasi langsung dengan Bupati dan turun ke lapangan bertemu masyarakat,” ungkap legislator PKS itu.

Menurut  Abdul Rahman, warga yang terdampak langsung aktivitas industri PT Huadi  berada di dua dusun dari dua desa berbeda di Kecamatan Pajukukang.

"Itu yang paling urgent yang kita lihat terkait masalah dampak," tukasnya.

Diketahui, DPRD Sulsel menaruh perhatian serius terhadap dampak lingkungan yang ditimbulkan  aktivitas industri pabrik smelter nikel di Kawasan Industri Bantaeng (KIBA), Kecamatan Pajukukang.

Hasil RDP Komisi D dan  PT Huadi beberapa waktu lalu menegaskan  perusahaan industri tidak boleh lepas tangan dan harus bertanggung jawab atas pencemaran lingkungan yang terjadi. (*)

Kategori :