Penasihat Khusus Presiden Tegaskan Ledakan di Garut Bukan karena Amunisi, Tapi Detonator

Rabu 14-05-2025,07:33 WIB
Editor : Anto Pattah

DISWAY, SULSEL --  Penasihat Khusus Presiden Bidang Pertahanan,   Jenderal Purnawirawan TNI, Dudung Abdurachman  menjelaskan kronologi   ledakan   amunisi kedaluwarsa di   Garut ,   Jawa Barat   pada Senin, 12 Mei 2025 kemarin. 

Menurut Dudung, ledakan yang menyebabkan 13 korban meninggal dunia itu bukan disebabkan oleh amunisi, tapi oleh  detonator.

Menurut Dudung, pemusnahan di lubang pertama dan kedua telah berhasil dilakukan. Namun, lubang ketiga yang berisi detonator belum sempat diledakkan.

  "Jadi detonator dimasukkan ke dalam drum, ada 2 drum, kemudian lubang itu sudah digali. Rencananya itu tadinya biasanya akan gunakan air laut. Karena itu prosesnya biasanya lebih cepat. Namun tiba-tiba pada saat dimasukkan ke dalam lubang terjadi ledakan. Jadi ledakan itu bukan dari amunisi, justru dari detonator," ungkap Dudung, Selasa 13 Mei 2025.

Dudung memperoleh informasi terkait insiden tersebut dari rekan-rekan Kolonel Cpl Antonius, anak buahnya yang menjadi korban dalam ledakan. 

  Ia menegaskan bahwa informasi tersebut telah dikonfirmasi kepada Dandim (Komandan Kodim) Garut.

"Itu yang saya tahu. Dan informasi ini saya klarifikasi juga dengan dandim Garut, rupanya memang demikian terjadi adanya," imbuh Dudung.


Dudung turut hadir ke rumah duka untuk menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya anggotanya.

"Kebetulan semalam saya melayat ke rumah duka. Karena memang korban Kolonel Cpl Antonius itu mantan anak buah saya pada saat saya Dandim Mabes TNI, beliau sebagai Dansat Harpal. Ya kami cukup dekat dan 3 minggu lalu kami ketemu ngobrol-ngobrol,” ujarnya.

Sebagai informasi, sebelumnya terjadi ledakan akibat pemusnahan  amunisi TNI di Desa Sagara, Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin 12 Mei 2025. 

  13 orang tewas dalam kejadian tersebut, empat di antaranya anggota TNI dan sembilan lainnya merupakan warga sipil. 

Adapun 4 anggota TNI yang gugur adalah Kagusmu 3 Puspalat Kolonel CPL Antonius Hermawan, Mayor CPL Anda Rohanda, Kopda Eri Priambodo dan Pratu Aprio. Sariawan.

Kapuspen TNI Mayor Jenderal TNI Kristomei Sianturi menjelaskan bahwa kegiatan pemusnahan ini sudah dirancang sebelumnya.

Meski demikian, pihaknya akan terus melakukan penyelidikan mengenai alasan keberadaan masyarakat di sekitar lokasi. 

Amunisi yang dimusnahkan adalah amunisi yang sudah tidak layak digunakan, meskipun jumlah pastinya masih dalam penyelidikan oleh pihak TNI.  (*)

Tags : #penasihat khusus presiden #garut #detonator #amunisi
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini