DISWAY, SULSEL -- Berdasarkan data yang disajikan BPN 2025 berdasarkan sumber estimasi Susenas, Kemensos, Kemendikdasmen, dan nota keuangan RAPBN 2025, t erdapat beberapa program yang ditenggarai tidak tepat sasaran, misalnya program keluarga harapan dan bantuan sembako sebesar 45 persen.
Melihat hal itu, pemerintah melalui Kementerian Sosial melakukan verifikasi ulang. Hasilnya, ada sekitar 1,9 juta lebih inclusion error atau kesalahan data.
"Kita mencoba eksersisi khusus untuk Kementerian Sosial dalam rangka menyalurkan bansos pada triwulan kedua. Dari hasil projek kita, bisa kita ketahui disana ada Rp1.900.000 lebih yang disebut sebagai inclusion error," ujar Menteri Sosial, Saifullah Yusuf .