1,9 Juta Masyarakat Dicoret dari Penerima Bansos Pada Triwulan II 2025

Selasa 03-06-2025,10:13 WIB
Editor : Anto Pattah

DISWAY, SULSEL --  Berdasarkan data yang disajikan BPN 2025 berdasarkan sumber estimasi Susenas, Kemensos, Kemendikdasmen, dan nota keuangan RAPBN 2025, t erdapat beberapa program yang ditenggarai tidak tepat sasaran, misalnya program keluarga harapan dan bantuan sembako sebesar 45 persen.

Melihat hal itu, pemerintah melalui Kementerian Sosial melakukan verifikasi ulang. Hasilnya,  ada sekitar 1,9 juta lebih inclusion error atau kesalahan data.

"Kita mencoba eksersisi khusus untuk Kementerian Sosial dalam rangka menyalurkan bansos pada triwulan kedua. Dari hasil projek kita, bisa kita ketahui disana ada Rp1.900.000 lebih yang disebut sebagai inclusion error," ujar Menteri Sosial,  Saifullah Yusuf .

“Mereka yang semestinya tidak dapat tetapi selama ini mereka mendapatkan bantuan,” sambung pria yang biasa dipanggil Gus Ipul.

  Ia menyebut angka tersebut didapatkan dari data tunggal sosial dan ekonomi nasional (DTSEN) yang diperoleh dari Susenas, Kemensos, Kemendikdasmen, dan nota keuangan RAPBN 2025.

"Inpres Nomor 4 Tahun 2025, jadi kita sudah memiliki data tunggal sosial dan ekonomi nasional (DTSEN) yang wajib dijadikan pedoman bagi siapapun yang ingin menyalurkan bantuan  pemerintah ,” ujarnya.

Diketahui, pemerintah menggelontorkan bantuan sosial ( bansos ) berupa 10 kg beras kepada 18,3 juta kelompok penerima manfaat.

Menteri Keuangan menyebut Masyarakat akan mendapatkan 10 kg bantuan beras gratis untuk 2 bulan.

"Jadi akan dapat 20 kg beras," imbuhnya.

Ia menyebut dalam hal ini total anggaran yang disediakan untuk pemberian tambahan Kartu Sembako dan bantuan pangan adalah sebesar Rp11,93 triliun. (*)

 

Tags : #penerima bansos
Kategori :

Terkait

Terpopuler

Terkini