Indonesia Youth Summit 2025, Wamendagri Ajak Pemuda Jadi Pemimpin Masa Depan

Jumat 13-06-2025,17:18 WIB
Reporter : Fuad
Editor : Muh. Seilessy

DISWAY, SULSEL — Gelaran Indonesia Youth Summit (IYS) 2025 resmi dibuka di Lapangan Karebosi, Kota Makassar, Jumat (13/6/2025).  

 

Acara nasional tahunan ini mengangkat tema "Gen Merah Putih, Pemuda Penggerak Perubahan Menuju Indonesia Emas 2045", dan dihadiri oleh ratusan pemuda dari seluruh Indonesia.

 

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto menyampaikan pesan inspiratif kepada para peserta Indonesia Youth Summit (IYS) 2025 di Makassar. 

 

Dalam penyampaiannya, Bima menekankan pentingnya integritas dan nilai dalam kepemimpinan, bukan sekadar mengejar jabatan di usia muda.

 

"Mari kita lihat data pemimpin dunia dan nasional, Nelson Mandela berusia 75 tahun saat menjadi presiden, setelah puluhan tahun dipenjara. Tapi ketika keluar, ia bahkan mengangkat orang yang memenjarakannya menjadi wakil presiden," ujar Bima di hadapan ratusan delegasi muda dari seluruh Indonesia.

 

Bima juga menyinggung sosok Presiden Prancis Emmanuel Macron yang terpilih di usia muda, namun mampu membawa visi progresif. Ia menegaskan bahwa menjadi pemimpin muda memang penting, tetapi tidak cukup tanpa kematangan dan nilai-nilai yang kuat.

 

"Boleh, harus, wajib kita bercita-cita menjadi pemimpin di usia muda. Tapi itu bukan segala-galanya," tegasnya.

 

Ia juga menyinggung masa Kepemimpinan Presiden dari zaman ke zaman di Indonesia. Mulai Presiden pertama hingga Presiden kedelapan saat ini.

 

"Yang penting bukan soal usia, tapi soal integritas, kesatuan antara pikiran sehat dan tindakan nyata," tambah Wamendagri.

 

Bima Arya juga memuji Wali Kota Makassar Munafri Arifuddin yang menurutnya telah menunjukkan kepemimpinan berbasis nilai, terutama dengan melibatkan pemuda sebagai agen perubahan kota dan menjadikan Karebosi sebagai pusat kreatif yang inklusif.

 

"Memimpin itu dengan nilai. Kejujuran, keadilan, dan keterbukaan. Saya kagum dengan Pak Wali Kota, karena beliau memimpin dengan nilai-nilai itu," tuturnya.

 

Di akhir pesannya, Wamendagri berpesan kepada generasi muda agar menangkap setiap kesempatan dengan kesiapan, karena hidup adalah soal momentum.

 

"Hidup itu adalah momentum. Simak baik-baik. Ketika momen itu datang, Anda harus siap secara utuh – nilai, integritas, dan keberanian," tutupnya.

 

Pada kesempatan ini, Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, dalam sambutannya menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar dalam mendukung peran pemuda sebagai agen perubahan. 

 

Ia menyampaikan bahwa Lapangan Karebosi dipilih sebagai lokasi pembukaan bukan hanya karena nilai historisnya, tetapi juga sebagai simbol ruang publik yang terbuka untuk semua kalangan.

 

"Kami ingin Karebosi kembali menjadi ruang publik. Tempat orang Makassar rehat, tempat anak-anak bermain bola, dan ruang inisiatif kegiatan kreatif," ujar Munafri dari atas tribun Karebosi yang bersejarah.

 

Dalam sambutannya, Munafri menyinggung pentingnya mendengar suara dan mimpi anak-anak muda, terutama mereka yang belum banyak dikenal namun memiliki potensi besar.

 

Salah satu sorotan kegiatan adalah penampilan pemuda Makassar yang dikenal lewat karya film bertalenta. Ia menjadi contoh dari sekian banyak pemuda Makassar yang mendapat ruang melalui program pemerintah seperti Makassar Creative Hub.

 

"Kami merasa punya tanggung jawab membentuk karakter anak muda dan menyalurkan potensi mereka," tegas Munafri.

 

Makassar Creative Hub, menurut Munafri, lahir sebagai jawaban atas kesenjangan kesempatan yang dialami anak muda di kota ini, terutama terkait akses kerja dan pengembangan diri.

 

Appi menyebut bahwa bahkan pihak luar dari Jakarta dan Bandung kini turut hadir membawa program peningkatan kapasitas di Makassar.

 

"Lewat program Makassar Creative Hub, yang dirancang untuk memetakan dan menyalurkan talenta kreatif pemuda agar terkoneksi dengan berbagai sektor industri, hingga skala global," tukasnya. (*)

Kategori :