DISWAY, SULSEL- Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan akan mulai mengoperasikan layanan transportasi massal Trans Sulsel pada 7 Juli 2025.
Setidaknya, 27 unit bus baru dari Damri akan melayani dua koridor utama di kawasan Mamminasata (Makassar, Maros, Sungguminasa, dan Takalar).
Layanan ini menjadi bentuk nyata keseriusan Pemprov Sulsel dalam mengambil alih layanan yang sebelumnya disubsidi oleh Kementerian Perhubungan, seiring dengan adanya pembatasan anggaran dari pusat.
“Ini adalah salah satu bentuk keseriusan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan untuk mengambil alih operasional yang sebelumnya dijalankan oleh Kementerian. Sekarang kami ambil alih dua koridor utama,” ujar Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Sulawesi Selatan, Andi Erwin Terwo, Rabu (25/6/2025).
Koridor 1 akan melayani jalur dalam Kota Makassar hingga Takalar dengan 14 bus yang telah siap beroperasi dan beridentitas visual “Trans Sulsel”.
Rute dimulai dari Mal Panakkukang, menyusuri Jalan AP Pettarani, Jalan Pelita Raya, Sungai Saddang, Gunung Latimojong, Lanto Dg Pasewang, Haji Bau, dan berlanjut ke kawasan Center Point of Indonesia (CPI).
“Kami tambahkan rute ke CPI karena kemacetan kendaraan pribadi di sana sangat tinggi. Ini juga terintegrasi dengan terminal waterbase di Taman Andalan. Halte di sana sudah kami siapkan,” jelas Erwin.
Bus akan berputar di kawasan Universitas Ciputra, Masjid 99 Kubah Asmaul Husna, RS Vertikal Kemenkes, hingga Pelabuhan Takalar. Total halte untuk koridor 1 mencapai 105 titik (pulang-pergi).
Sementara koridor 2 menghubungkan Unhas Tamalanrea, Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, hingga Terminal Kereta Api Mandai Maros, serta terkoneksi dengan jalur kereta api menuju Pangkep, Barru, dan Parepare. Tersedia 13 armada bus dan 51 halte di jalur ini.
Untuk menunjang operasional dua koridor ini, Pemprov Sulsel mengalokasikan total subsidi senilai Rp16,7 miliar, terdiri dari Rp9,4 miliar untuk koridor 1 dan Rp7,3 miliar untuk koridor 2.
“Selama tiga hari terakhir kami sudah lakukan simulasi rute koridor 1, penumpangnya banyak sekali, bahkan ada yang berdiri. Alhamdulillah animo masyarakat sangat tinggi,” kata Andi Erwin.
Kenyamanan penumpang dan fasilitas terbaik diberikan. Termasuk di dalamnya nanti juga terdapat media komunikasi untuk informasi dari OPD, terutama yang terkait pelayanan langsung kepada masyarakat.
Armada yang digunakan seluruhnya adalah bus baru produksi 2024, dengan kapasitas 35–40 penumpang per unit.
Selama masa simulasi, layanan tidak dipungut biaya atau gratis. Pemprov Sulsel juga menjamin kelayakan dan keamanan bus melalui proses uji laik jalan sejak awal operasional.
Persiapan teknis dan administratif untuk peluncuran resmi terus dimatangkan hingga hari H.