DISWAY,GOWA-----Kuliner dan pariwisata tak bisa dipisahkan. Keduanya saling menopang. Keberadaan kuliner di kawasan wisata menjadi salah satu daya tarik atau magnet bagi pengunjung. Disamping itu, kuliner juga membuka peluang dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.
Hal itu dikemukakan oleh Bupati Gowa, Sitti Husniah Talenrang kala meresmikan Pusat Kuliner Malino di Kecamatan Tinggimoncong, Jumat (4/7).
Ia mengatakan, dengan beroperasinya pusat kuliner Malino ini membuka peluang dalam meningkatkan ekonomi masyarakat dan pariwisata di Kabupaten Gowa. Terlebih Malino kini dikenal sebagai tempat yang memiliki destinasi wisata unggulan yang kerap dikunjungi masyarakat Sulsel.
“Malino telah lama dikenal dengan destinasi wisata alamnya dan saat ini semakin lengkap dengan hadirnya pusat kuliner yang representatif dan modern. Itulah kenapa kita ingin cepat resmikan agar masyarakat luar bisa sekaligus menikmati wisata alam dan kuliner kita,” ungkapnya.
Untuk lebih memberikan kenyamanan kepada para pengunjung, dirinya meminta Camat Tinggimoncong dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa selaku pengelola agar lebih gencar dalam mempromosikan pusat kuliner ini sehingga semakin banyak masyarakat yang ingin berkunjung ke Malino.
“Soft opening ini adalah awal bagi kami, pengembangan akan terus dilakukan, khususnya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan bisa mensosialisasikan tempat ini, nantinya bisa diisi dengan live music serta menyediakan kios khusus dalam memamerkan UMKM kerajinan yang bisa dibawa pulang sebagai oleh-oleh bagi pengunjung yang datang,” jelasnya.
Tak hanya itu, pelaksanaan Beautiful Malino yang tersisa beberapa hari lagi diharapkan semakin menambah kunjungan wisatawan dengan adanya pusat kuliner ini.
“Kita ingin pada saat masyarakat datang untuk kegiatan Beautiful Malino, semuanya sudah ready, dimana masyarakat bisa menikmati semua yang ada di Malino baik wisatanya maupun kelinernya ditambah kegiatan yang ada dalam BM sehingga masyarakt sekitar bisa merasakan manfaat ekonomi karena akan menambah penghasilannya termasuk PAD Pemerintah yang akan meningkat,” harapnya.
Sementara Sekretaris Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gowa, Nasrun menyampaikan kapasitas Pusat Kuliner ini sebanyak 73 unit kios, dimana saat ini total yang terisi sebanyak 53 kios atau UMKM.
“Data pedagang yang masuk sebanyak 53 UMKM pada soft opening ini, nantinya akan terus terisi hingga sesuai kapasitas. Ini membuktikan animo masyarakat untuk menggairahkan potensi kuliner kita sangat tinggi,” sebutnya.
Diharapkan soft opening ini menjadi awal yang baik untuk meningkatkan kunjungan wisata dan perekonomian masyarakat lokal serta Pusat Kuliner Malino tersebut bisa menjadi destinasi wisata kuliner di Sulsel.
Salah satu UMKM Daisuki Malino, Ichwan Nur berharap pusat kuliner ini bisa terus dipromosikan diseluruh kanal sosial media agar semakin banyak masyarakat yang tahu keberadaannya.
“Kami hanya berharap kedepan pusat kuliner ini bisa dipadati pengunjung yang tentunya sosialisasi sangat penting, dan Malino yang dikenal sebagai wisata alamnya juga bisa dikenal dengan kulinernya yang beragam,” harapnya.(rus)