DISWAY, SULSEL - Gelombang desakan terhadap transparansi dan keadilan akademik kembali bergema di lingkungan Universitas Negeri Makassar (UNM).
Civitas akademika dari Program Studi Pendidikan Teknik Mesin Fakultas Teknik UNM menyuarakan tuntutan tegas kepada pihak universitas, khususnya Direktur ICT UNM, terkait isu yang dinilai merusak integritas dunia pendidikan: sindikat jual beli nilai. Melalui selebaran yang tersebar luas secara digital maupun fisik, mahasiswa menyatakan kekecewaan atas praktik manipulasi nilai yang diduga telah berlangsung secara sistematis. Tuntutan utama mereka adalah keterbukaan informasi dan investigasi menyeluruh terhadap praktik tersebut, yang dianggap mencederai semangat keilmuan dan mencoreng nama baik institusi. Aksi ini mengangkat sejumlah tagar seperti #SaveUNM, #SavePendidikan, dan #UNMTidakHumanis, yang mencerminkan keresahan mahasiswa terhadap kondisi tata kelola kampus yang dianggap tidak berpihak pada nilai-nilai kemanusiaan dan keadilan akademik. Pamflet tersebut juga memuat pesan penting bahwa mahasiswa bukanlah objek komersialisasi pendidikan, dengan seruan tegas: "Mahasiswa bukan lahan komersialisasi". Hal ini mengindikasikan adanya kegelisahan terhadap kemungkinan praktik-praktik ekonomi yang merugikan mahasiswa di balik sistem digital kampus yang dikelola oleh ICT UNM. Keresahan ini turut mendorong semangat kritis dari kalangan mahasiswa lainnya untuk turut bersuara. Sejumlah mahasiswa menyambut baik keberanian dalam mengangkat isu jual beli nilai, dan menyatakan siap berdiskusi lebih lanjut untuk membenahi lembaga dari dalam. Ketua Prodi Pendidikan Teknik Mesin S1, menyatakan dukungannya terhadap langkah mahasiswa yang bersedia menyuarakan isu ini secara terbuka. “Kalau soal ingin mencari siapa penjual dan seterusnya, sebagai mahasiswa kritis untuk lembaga yang lebih baik, ini baru keren. Barusan ada yang mau angkat isu nilai ini dari lembaga mahasiswa. Kalau Lembaga Kemahasiswaan dalam hal ini HMM FT-UNM mau, jika ada hal-hal yang mau didiskusikan kami-kami di jurusan siap diajak diskusi,” tegasnya. Senada dengan itu, Ketua Prodi Teknik Mesin D4, mengungkapkan bahwa dukungan struktural di tingkat jurusan telah diberikan. “Pimpinan jurusan sudah merestui ‘perang’ dengan jalur demonstrasi di universitas,” ujarnya Menegaskan sikap tegas dari internal akademik. Pernyataan kedua ketua prodi tersebut memperkuat bahwa perjuangan terhadap transparansi akademik bukan hanya menjadi tanggung jawab mahasiswa semata, melainkan memerlukan keberanian kolektif dan dukungan dari pihak jurusan demi memulihkan marwah pendidikan tinggi yang bersih dan bermartabat. (*)Civitas Akademika Teknik Mesin FT-UNM Desak Transparansi Sindikat Nilai
Senin 28-07-2025,22:36 WIB
Editor : Muh. Seilessy
Kategori :