Karena itu, ia berharap kegiatan seperti UMKM Fiesta tidak hanya menjadi ajang pameran dan penjualan produk, tetapi juga wadah pelatihan dan peningkatan kapasitas pelaku usaha.
"Saya berharap kegiatan seperti ini tidak hanya pameran dan jualan, tetapi juga diisi dengan pelatihan-pelatihan bagi pelaku UMKM," harapnya.
Menutup sambutannya, Munafri menyampaikan gagasan agar ke depan kegiatan UMKM di Makassar tidak hanya berlangsung dua hari, tetapi dapat menjadi “Bulan UMKM” yang digelar selama beberapa minggu penuh.
"Kalau hanya dua hari, modal yang dikeluarkan pelaku UMKM tidak sebanding dengan hasilnya. Saya berharap tahun depan kita bisa laksanakan minimal dua minggu, bahkan sebulan penuh menjadi Bulan UMKM di Kota Makassar," usulnya.
Ia juga meminta agar pelaksanaan kegiatan tersebut melibatkan seluruh stakeholder dan mitra bisnis, agar tidak hanya bergantung pada APBD, tetapi bisa menjadi agenda kolaboratif yang menarik minat banyak pihak.
" Kalau konsepnya menarik, pasti banyak mitra bisnis yang ingin berpartisipasi. Tapi kalau biasa-biasa saja, ini hanya akan menguras APBD tanpa daya tarik yang cukup," pungkas Munafri.
Melalui kegiatan ini, Wali Kota Munafri menegaskan komitmen Pemerintah Kota Makassar untuk terus mendorong UMKM naik kelas, memperkuat daya saing, dan menjadikan sektor ini sebagai pilar utama ekonomi rakyat.
"Saya berharap, kegiatan seperti UMKM Fiesta dapat menjadi embrio pengembangan UMKM yang berkelanjutan dan menjadi simbol kolaborasi nyata antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat Makassar," tutup Appi.
Sedangkan, Wakil Wali Kota Makassar, Aliyah Mustika Ilham, menegaskan bahwa kegiatan Gebyar UMKM Fiesta 2025 bukan sekadar ajang pameran produk lokal.
Akan tetapi, melainkan gerakan bersama untuk memperkuat perekonomian masyarakat melalui kolaborasi, inovasi, dan pemberdayaan pelaku usaha kecil.
"Gebyar UMKM Fiesta 2025 bukan sekadar event pameran, tetapi sebuah gerakan bersama untuk memperkuat perekonomian masyarakat melalui kolaborasi dan inovasi," ujar Aliyah.
Ia menegaskan, keberadaan UMKM telah terbukti menjadi tulang punggung ekonomi daerah, terutama dalam menghadapi dinamika dan tantangan ekonomi global.
Melalui kegiatan ini, kata Aliyah, Pemerintah Kota Makassar ingin menunjukkan bahwa pelaku usaha lokal mampu bersaing dan tumbuh melalui kreativitas serta semangat gotong royong.
"UMKM adalah tulang punggung ekonomi daerah, dan hari ini kita membuktikan bahwa Makassar tidak hanya siap bersaing, tetapi juga mampu tumbuh lewat kreativitas dan gotong royong," lanjutnya.
Aliyah menjelaskan, Pemkot Makassar berkomitmen menghadirkan berbagai program pendampingan dan fasilitasi untuk membantu pelaku UMKM naik kelas.
Menurutnya, kolaborasi antara pemerintah, dunia usaha, dan komunitas menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem usaha yang sehat dan berkelanjutan.