"Jika selama ini kita terbiasa membuang sampah di mana saja, pola pikir itu harus dibalik bahwa kita wajib membuang sampah pada tempatnya," terangnya.
"Jika kita tidak peduli terhadap kondisi lingkungan, maka kebiasaan itu juga harus diubah menjadi sikap yang sangat peduli terhadap lingkungan sekitar," lanjut dia, menjelaskan.
Ia mengingatkan, tanpa kepedulian dan cara pandang jangka panjang, persoalan lingkungan akan berkembang menjadi masalah besar yang berdampak luas bagi kehidupan sosial dan kesehatan masyarakat.
"Sebab, jika kita tidak berpikir jauh ke depan dan tidak ada lagi orang yang mau peduli, maka permasalahan lingkungan akan menjadi masalah yang sangat besar," ungkap Munafri.
Atas dasar itu, Pemerintah Kota Makassar terus menaruh perhatian serius terhadap isu kebersihan lingkungan. Menurut Munafri, kebersihan merupakan fondasi utama dalam menciptakan kota yang sehat dan berkelanjutan.
"Kebersihan lingkungan adalah dasar dan pengetahuan mendasar yang tidak cukup hanya dipahami, tetapi harus dilaksanakan secara nyata dengan tindakan langsung untuk menyelesaikan persoalan yang ada," pungkasnya.
Sedangkan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Makassar, Helmy Budiman, menyampaikan apresiasi atas suksesnya penyelenggaraan Festival Daur Bumi yang berlangsung dengan lancar, tertib, serta mendapat antusiasme tinggi dari masyarakat.
Menurut Helmy, festival ini menjadi bukti meningkatnya kesadaran warga Makassar terhadap isu lingkungan, khususnya pengelolaan sampah dan pelestarian bumi.