DPRD Kota Makassar
PEMKOT MAKASSAR

Hadapi Puncak Cuaca Ekstrem, BPBD Makassar Lakukan Mitigasi, Berikut Tiga Wilayah Paling Rawan

Hadapi Puncak Cuaca Ekstrem, BPBD Makassar Lakukan Mitigasi, Berikut Tiga Wilayah Paling Rawan

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar Dr. M. Fadli Tahar, SE., MM--

DISWAY, SULSEL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar tengah mematangkan berbagai strategi mitigasi untuk mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi (banjir, angin kencang, dan gelombang pasang) menjelang puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada Desember 2025 hingga Februari 2026. 

Langkah-langkah strategis yang disiapkan meliputi: 

  • Sistem Peringatan Dini (EWS): BPBD telah memasang alat pendeteksi dini banjir berbasis teknologi digital di tiga sungai utama di Makassar guna memantau kenaikan debit air secara real-time.
  • Penguatan Personel & Peralatan: Menggelar apel siaga dan simulasi penyelamatan di kawasan MNEX Center Point of Indonesia untuk memastikan kesiapan Tim Reaksi Cepat (TRC) serta peralatan pendukung.
  • Penyediaan Titik Pengungsian: Menyiapkan sekitar 30 titik pengungsian yang tersebar di wilayah rawan banjir sebagai langkah antisipasi evakuasi mandiri bagi warga.

 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Makassar Dr. M. Fadli Tahar, SE., MM mengatakan persiapan terus dilakukan terutama Bulan Desember sampai Februari tahun depan

 

"BPBD Kota Makassar tetap melakukan persiapan peralatan seperti perahu karet atau alat keselematan lain dan kami juga melakukan pengembangan kapasitas anggota terkait dengan perubahan iklim sekarang ini, seperti yang kita ketahui Desember, Januari, Februari kita harus siaga dan waspada terhadap kemungkinan potensi bencana yang akan datang." Ungkap Fadli Tahar. Rabu 17/12/2025

 

Ia menilai, kesiapsiagaan masyarakat sangat penting dalam menghadapi musim hujan saat ini

 

"Kita ketahui masyarakat itu sebetulnya yang diperlukan adalah kesiapsiagaan, ada fakta yang menarik sebetulnya hanya 5 persen korban bencana itu dibantu oleh petugas 95 persen diantaranya adalah dibantu oleh yang pertama diri sendiri, tetangga dan masyarakat, jadi yang paling dibutuhkan adalah kesiapsiagaan." Ujarnya

 

"Kalau petugas ada renggang waktu untuk sampai dilokasi jadi paling penting siapsiaga bagaimana masyarakat bisa menghadapi, jadi masyarakat bukan hanya sebagia obyek tetapi juga sebagai subyek dalam penanggulangan bencana, sehingga semua kita bisa atasi dengan baik." Tambah Fadli Tahar

 

Lebih lanjut, BPBD Makassar telah menyiapkan berbagai peralatan penyalamatan terutama daerah-daerah yang dianggap paling rawan terjadi banjir di Kota Makassar

 

"Kita telah memesang 3 EWS yang kami nilai cukup rawan, yang pertama di Kelurahan Manggala, kedua, kelurahan katimbang kec. Biringkanayya, ketiga ada disungai Tello Kecamatan Tamalanrea." Imbuhnya

 

"Ketiganya kita pasang sebagai salah satu antisipasi kita terhadap banjir, bagaimana bisa mendeteksi dini, karena yang peling penting itu deteksi dini supaya kita bisa melakukan persiapan dan antisipasi sehingga kerugian akibat banjir kita bisa minimalisir." Tutupnya

Sumber: