Perkuat Ekstensifikasi Pajak, Bapenda Makassar Target PAD Rp2,3 Triliun di 2026
--
DISWAY, SULSEL — Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Makassar memastikan fokus utama tahun 2026 adalah peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Target besar Rp2,3 triliun dipasang dan seluruh strategi diarahkan untuk mencapai hasil maksimal.
Langkah penguatan pendataan objek pajak mulai dimatangkan, disertai pengawasan yang lebih ketat pada seluruh sektor pajak.
Bapenda menilai semua sektor masih berpotensi ditingkatkan, terutama pajak yang menggunakan mekanisme self-assessment.
Hingga akhir November, realisasi PAD tercatat mendekati 84 persen dan terus bergerak positif.
Kepala Bapenda Makassar, Andi Asminullah, menegaskan komitmen untuk memaksimalkan pendapatan daerah.
“Yang jelas pasti Bapenda tahun 2024 akan fokus kepada peningkatan PAD. Target kami itu PAD itu 2,3 triliun. Dan ini akan harus kami kejar untuk kami capai. Pasti semua langkah-langkah yang kami lakukan adalah untuk peningkatan pendapatan asli daerah di tahun 2024,” katanya.
Dalam pelaksanaannya, Bapenda menggenjot ekstensifikasi pajak. Pendataan menyeluruh dan pengawasan ketat menjadi prioritas utama untuk memastikan kepatuhan wajib pajak berjalan sesuai regulasi.
“Tentu ekstensifikasi. Ekstensifikasi pajak. Yang pertama tentu memperkuat pendataan, memastikan seluruh objek pajak yang ada terdata, kemudian melakukan pengawasan secara menyeluruh. Supaya semua pembayaran pajak menjadi tertib dan sesuai dengan aturan yang ada,” ujarnya.
Hingga kini, seluruh sektor pajak dinilai masih memiliki ruang peningkatan. Pajak berbasis self-assessment disebut memerlukan pengawasan yang lebih kuat. Realisasi PAD saat ini berada di angka sekitar 83–84 persen, dengan peluang menembus 91–92 persen pada akhir tahun.
“Semua sektor masih bisa kita tingkatkan. Dan memang di beberapa pajak yang sifatnya self-assessment itu perlu untuk diperkuat pengawasannya. Untuk capaian sampai saat ini sudah di angka 83 persen. 84 mungkin, tadi saya lihat untuk di akhir bulan 11 kemarin. Insyaallah kemungkinan itu bisa sampai 91, 92 persen. Malah kami tetap akan mengejar sampai 100 persen,” kata Andi Asminullah.
Sementara untuk Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), progresnya lebih menggembirakan.
“PBB itu sudah di angka 97, 98 persen. Saya yakin ini di akhir tahun akan capai 100 persen,” ujarnya.
Pada sektor retribusi, Bapenda tetap berperan sebagai koordinator meski sebagian pengelolaan berada di SKPD lain. Sejumlah retribusi telah mencapai target, termasuk retribusi tata ruang.
“Retribusi ini ada, sebagian bukan ada di Bapenda secara keseluruhan, tapi kami tetap sebagai koordinator pendapatan akan memantau semua retribusi yang ada. Tadi saya dapat laporan ada beberapa retribusi yang capai target seperti di tata ruang itu sudah mencapai 100 persen,” ujarnya.
Bapenda juga memetakan potensi baru dari sektor-sektor yang terus tumbuh, seperti restoran, hiburan, serta tempat rekreasi yang sering buka tutup dan melahirkan wajib pajak baru.
“Tentu potensi baru pasti kita lihat. Pasti seperti restoran itu kan buka tutup, pasti akan ada restoran-restoran yang baru buka. Ini tentunya akan kami kejar. Begitupun seperti hiburan, tempat pedal dan lain-lain ini akan kami kejar sebagai sumber potensi yang baru,” kata Andi Asminullah.(***)
Sumber:

