<strong>diswaysulsel.com, ENREKANG</strong> -- Bupati Enrekang Muslimin Bando menandatangani penguatan kerja sama Digital Farmer Field School (DFFS) dengan Van Hall Larenstein University of Applied Science (VHL) Belanda. Penandatanganan yang menandai kolaborasi Pemkab Enrekang dengan unversitas dari Belanda itu berlangsung di Kampus Universitas Muhammadiyah Enrekang (UNIMEN), Rabu (26/102022). DFFS merupakan proyek kerja sama antara pemerintah Belanda melalui VHL dengan Pemkab Enrekang dan UNIMEN, yang sudah berjalan sejak 2019. Lewat proyek DFFS, dilakukan riset, pelatihan dan sharing seputar metode pertanian modern, bersama pemangku kepentingan dan kelompok tani. Project Manager DFFS dari VHL, Loes Witteveen mengatakan kerjasama ini diperbaharui dan dikembangkan lebih luas. Sebab Belanda melihat Pemkab Enrekang dan UNIMEN menunjukkan kemajuan dan kerja keras. "Kita melihat ada peningkatan kualitas, baik dalam pendidikan maupun penerapan metode pertanian modern," jelas Loes. Ke depan, pelatihan secara virtual dan langsung akan semakin intens. Bukan hanya VHL Belanda yang sharing, tetapi bertukar pengalaman dengan sistem pertanian di Enrekang. Pihaknya juga menyampaikan selamat atas kelanjutan kerjasama dan terimakasih atas penerimaan hangat dari Pemkab Enrekang. "Kita sudah berdiskusi banyak mengenai DFFS ini. Kita memastikan Belanda dan Eropa pada umumnya mengetahui bahwa Enrekang ternyata bisa," aku Loes. Apresiasi senada disampaikan Bupati Enrekang, Muslimin Bando. Menurut bupati yang juga bekerja sebagai petani itu, adalah sebuah kebanggaan bisa meneruskan kerjasama dengan Belanda. Apalagi mengetahui bahwa akademisi VHL akan membantu mempromosikan potensi Enrekang di dunia luar. Dihadapan Prof Loes, Bupati memang banyak memaparkan mengenai kapasitas dan jangkauan produksi pertanian Enrekang. Muslimin menyebut, petani Massenrempulu menyuplai hasil pertanian ke Sulawesi Tenggara, Tengah, Utara, dan Barat. Serta ke Papua dan tentu ke Kalimantan yang akan segera jadi ibu kota negara. "Bahkan jika inflasi dan harga sayur mayur di ibukota naik, misalnya harga cabai tinggi, kita juga suplai ke ibukota untuk menstabilkan harga," urai Bupati. Sementara itu Rektor UNIMEN, Yunus Busa berharap tim DFFS Enrekang bisa menyerap sebanyak banyaknya manfaat dari proyek ini. Terutama para akademisi dan mahasiswa UNIMEN, agar bisa diterapkan saat pengabdian masyarakat dan seterusnya. Tim Management DFFS Enrekang terdiri dari Kepala Dinas Pertanian, Kepala Bidang Penyuluhan Pertanian – Dinas Pertanian Enrekang, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan, dan Rektor UNIMEN ,serta jajaran masing-masing. (*)
Kembangkan DFFS, Pemkab Enrekang Berkolaborasi dengan Universitas dari Belanda
Rabu 26-10-2022,17:25 WIB
Editor : admin
Kategori :