Disway,Bone -- Keterwakilan Bakal Calon Legislatif ( Bacaleg) dari perempuan sebagai persyaratan sebuah partai untuk bisa maju dipesta demokrasi Pemilihanl egislatif tahun 2024 mendatang ,diharapakan mampu bisa tunjukan kualitasnya dan bukan hanya sebagai pelengkap persyaratan. Harapan masyarakat dan beberapa kalangan publik yang meminta perwakilan Bacaleg perempuan mampu tunjukkan kualitas itu cukup beralasan ,pasalnya beberapa partai dinilai dan diduga hanya memmamfaatkan keterwakilan perempuan hanya untuk sebuah pemenuhan persyaratan 30 persen sebagaimana yang telah diatur oleh undang -undnag di KPU. Beberapa kalangan meminta agar setiap Partai tidak asal menerima dan memasukkan perwakilan perempuan untuk pemenuhan persyaratan saja tetapi mampu melihat kualitas serta kemampuan, wawasan sehingga kedepannya jika terpilih tidak hanya diam dan mendengar saja . Kaderisasi sangat dibutuhkan untuk para Bacaleg terkhusus untuk keterwakilan perempuan yang dituntut harus mempunyai kompetensi dan berkualitas Seperti harapan dari Arfan Salim , aktivis muda kepada Disway ,menurutnya adanya keraguan atas kemampuan keterwakilan perempuan yang dinilainya hanya dijadikan pemenuhan persyaratan sebuah partai politik yang diharuskan adanya keterwakilan perempuan minimal 30 persen . " Semua punya kemampuan tetapi untuk menjadi seorang wakil rakyat bukan hanya dibutuhkan modal dan rupawan namun perlu sebuah kualitas dan wawasan luas dikarenakan dilegialatif nantinya akan menjadi tumpuan masyarakat banyak" jelasnya . Nurdin Laju, salah seorang warga Kecamatan Cina ,juga mengungkapkan hal yang sama dimana beberapa anggota legislatif khususnya di DPRD Kabupaten Bone hanya beberapa keterwakilan perempuan yang dinilai vokal dalam menyampaikan pendapat dan beberapa diantaranya hanya menyandang gelar anggota dewan namun jarang terdengar bersuara . " Sebagai contoh saja beberapa anggota dewan perempuan yang lalu -lalu dan saat ini hanya beberapa saja diantara 45 anggota dewan lainnya yang sering terdengar dan namanya ditulis dimedia dan itu artinya keterwakilan perempuan yang duduk tidak terlalu aktif "ungkapnya. Selain itu dari minimal 30 persen keterwakilan perempuan yang ikut dalam kontestasi pemilihan Legislatif prosentase yang lolospun sangat minim untuk kabupaten Bone saja dari 45 jumlah anggota dewan yang berhasil lolos caleg perempuan ada 4 perwakilan perempuan . " Ini berarti keterwakilan perempuan didprd kabupaten Bone tidak mencapai 5 persen dan sangat jauh dari prosentase yang telah ditetapkan yakni minimal 30 persen " ungkap Arfan . Terkait hal ini ,para pimpinan partai diharapkan bisa memberikan prioritas posisi yang memungkinkan kader perempuannya bisa mempunyai peluang dipilih disamping kader yang menjadi calon juga bisa mensosialisasikan dirinya ditengah masyarakat karena " Mayoritas parpol belum secara simultan melakukan rekrutmen maupun kaderisasi kader perempuan.ungkap Mardiana Munir ,salah seorang perwakilan Pemilih Milenial Bone . Menurutnya , kaderisasi perempuan di beberapa parpol masih minim berbeda dengan laki -laki , pendekatan dan perekrutan juga dilakukan disaat menjelang dilakukannya pemilihan sehingga persiapan dan kematangan keterwakilan perempuan itu sangat minim " Untuk kabupaten Bone saja saat ini beberapa parpol rata-rata untuk Bacaleg untuk keterwakilan perempuan mayoritas wajah baru dan bahkan dinilai masih kurang berpengalaman dan terkesan untuk pemenuhan Kouta perempuan perdapilnya saja " jelas Mardiana Diharapkan kedepannya agar pesta demokrasi 5 lima tahunan ini ,semua parpol bisa melakukan pengkaderisasian keterwakilan perempuan jika ingin kota perempuan di legislatif terpenuhi . Pungkas nya
Bacaleg Perempuan diharapkan Mampu Tunjukkan Kualitas dan Bukan Hanya Pelengkap Persyaratan.
Sabtu 13-05-2023,03:00 WIB
Editor : admin
Kategori :