Relawan Dapur Pemulihan Gizi di Takalar Protes Dugaan Pemotongan Gaji, Pihak BGN Bungkam
--
DISWAY, SULSEL — Puluhan relawan Program Pelayanan Pemulihan Gizi (SPPG) Yayasan Sinar Jaya Rezki di Kabupaten Takalar melancarkan protes atas dugaan pemotongan gaji dan tidak dibayarkannya uang lembur selama beberapa bulan terakhir.
Aksi spontan tersebut terjadi di dapur program yang berlokasi di Jalan Mappajalling Daeng Kawang, Kelurahan Sombala Bella, Kecamatan Pattallassang, Jumat (24/10/2025) siang.
Suasana sempat memanas saat 47 relawan dan karyawan mempertanyakan kejelasan hak mereka kepada Kepala Dapur, Pebi Ryazat.
“Kami kerja siang malam demi anak-anak gizi buruk, tapi gaji kami malah dipotong sepihak. Lembur pun tidak pernah dibayar,” ungkap salah satu relawan yang enggan disebut namanya.
Menurut sejumlah relawan, potongan gaji dilakukan tanpa penjelasan yang jelas. Koordinator dapur yang seharusnya menerima Rp150 ribu per periode kini hanya mendapatkan Rp120 ribu, sebelum akhirnya naik sedikit menjadi Rp130 ribu setelah adanya protes. Sementara relawan biasa yang semula menerima Rp120 ribu kini hanya mendapat Rp110 ribu.
Mereka juga menyoroti keterlambatan pembayaran gaji yang seharusnya diterima setiap 10 hari kerja, namun kerap molor hingga dua minggu.
“Kami diminta disiplin dalam bekerja, tapi hak kami tidak pernah disiplin diberikan,” keluh beberapa relawan secara bersamaan.
Selain dugaan pemotongan gaji, para relawan juga menuding Kepala Dapur, Pebi Ryazat, kerap mengambil sebagian bahan baku yang seharusnya digunakan untuk kegiatan pemulihan gizi anak-anak di wilayah tersebut.
Upaya konfirmasi yang dilakukan kepada Koordinator Balai Gizi Nasional (BGN) Takalar, Maulana, hingga berita ini diterbitkan belum membuahkan hasil. Pesan konfirmasi yang dikirim melalui aplikasi WhatsApp hanya berstatus centang dua tanpa balasan. (ZQ)
Sumber:
