Pemkot Makassar

Puluhan Massa Demo Balai Pompengan, Tuding Proyek Irigasi Takalar Sarat Dugaan Korupsi

Puluhan Massa Demo Balai Pompengan, Tuding Proyek Irigasi Takalar Sarat Dugaan Korupsi

--

DISWAY, SULSEL – Puluhan massa yang tergabung dalam Aliansi Forum Rakyat Takalar (FRONTAL) bersama sejumlah organisasi kemasyarakatan menggelar aksi demonstrasi di depan Kantor Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang, di jalan Karaeng Bontotangnga 1, Karunrung, Kec. Rappocini, Kota Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis (2/10/2025). 

Mereka menuntut penghentian sementara proyek rehabilitasi jaringan irigasi D.I Pamukkulu, Kabupaten Takalar, yang bernilai Rp29,8 miliar dari APBN 2025.

Massa aksi membentangkan spanduk dan berorasi lantang sambil menuding adanya dugaan penyimpangan dalam proyek yang dikerjakan PT Jaya Wika Beton dengan masa pelaksanaan 23 Mei hingga 18 Desember 2025.

Asman penanggung jawab aksi menyebut proyek tersebut diduga menggunakan material pasir dan batu dari tambang ilegal yang berpotensi merugikan negara karena menghindari pajak pertambangan maupun pajak pengangkutan. 

“Ini jelas merugikan negara, sekaligus berpotensi memengaruhi kualitas konstruksi karena material tidak sesuai spesifikasi RAB,” tegas Asman.

FRONTAL bersama APMI dan Samata menilai praktik ini sebagai bentuk persekongkolan antara kontraktor pelaksana dan pihak pengelola tambang ilegal. Mereka mendesak pemerintah dan aparat hukum segera turun tangan.

Dalam pernyataan sikapnya, massa meminta Menteri Pekerjaan Umum untuk mencopot Kepala Balai Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang – SNVT PJPA Pompengan Jeneberang, Sulawesi Selatan. 

Pejabat tersebut dituding melakukan pembiaran sekaligus manipulasi administrasi dalam pengadaan material.

Selain itu, massa juga menuntut agar proyek rehabilitasi irigasi dihentikan sementara hingga ada penertiban menyeluruh, khususnya terkait pengadaan material. 

“Meminta aparat penegak hukum mengusut tuntas dugaan korupsi yang terjadi, serta akan kembali melakukan aksi lanjutan karena kepala balai tidak menemui kami,” lanjut pernyataan sikap FRONTAL.

Aksi ini berlangsung dengan pengawalan aparat kepolisian. Meski sempat memanas akibat orasi keras, demonstrasi tetap berjalan tertib hingga siang hari.

Hingga berita ini diturunkan, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang belum memberikan keterangan resmi terkait tuduhan tersebut. (ZQ

Sumber: