Covid-19 Naik di ASEAN, Bandara Soetta Kembali Anjurkan Pakai Masker

Selasa 12-12-2023,11:41 WIB
Reporter : Muhammad Fadly
Editor : Muhammad Fadly

<strong>diswaysulsel.com, JAKARTA </strong>- Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan memperketat pengawasan dan menganjurkan penumpang memakai masker terkait meningkatnya kasus Covid-19. Hal ini disebabkan merebaknya kasus Cocvid-19 di negara ASEAN seperti Singapura dan Malaysia meningkat dalam beberapa bulan terakhir. Meningkatnya kasus Covid-19 di beberapa negara ASEAN juga dialami Indonesia khususnya di Jakarta walupun masih tergolong aman dan sangat terkendali. Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soetta, Naning Nugrahin mengatakan, walaupun meningkatnya kasus Covid-19 masih tergolong aman dan terkendali, pihak Bandara Soetta mengajurkan dan menyarankan kepada penumpang untuk memakai masker. Ini dilakukan sebagai langkah antisipasi penularan Covid-19 karena sudah terjadi peningkatan kasus di Singapura dan Malaysia. “ Kita kembali akan menerapkan standar protokol kesehatan, seperti pemakaian masker di lingkungan bandara,” kata Naning Nugrahini di Jakarta, Selasa 12 Desember 2023. Selain itu, kata Naning Nugrahini mengajurkan agar para penumpang datau orang yang berkunjung ke bandara menjaga kebersihan dengan mencuci tangan. “ Semua maskapai kita anjurkan untuk menerapkan protokol kesehatan," kata Naning Nugrahini. Naning Nugrahini menambahkan, libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024 sudah semakin dekat, sehingga pergerakan masyarakat untuk merayakannya baik itu ke luar negeri maupun domestik akan semakin padat. Hal itu membuat bandara harus mewaspadai penularan virus yang sempat menakutkan bagi seluruh dunia beberapa tahun lalu itu. Pihak bandara sendiri telah menyiapkan fasilitas kesehatan seperti posko dan klinik, apabila ada gejala virus terpantau di pengunjung maka pengunjung tersebut bisa langsung ke klinik. " Kami lakukan atas situasi saat ini sebagai pencegahan dan menghadapi Nataru yang tinggal beberapa minggu lagi, kembali kita akan memperketat pengawasan terhadap pelaku perjalanan, baik dari dalam negeri maupun luar yang masuk ke bandara," lanjutnya. Salam hal ini, kata Naning Nugrahini, telah berkoordinasi dengan tm dokter dalam  antisipasi penularan COVID-19 dengan melakukan pelacakan dan tes kesehatan kepada penumpang. Bandara juga telah menyiapkan tim Satgas Pengendalian COVID-19 Bandara Soekarno-Hatta untuk menganalisis para penumpang, baik yang datang maupun yang bertolak ke luar negeri maupun domestik. "  Pos di advice tata laksananya, dengan tracking kontak erat di pesawat, diberi rekomendasi untuk perawatan," ujarnya. Dinkes DKI Jakarta mengumumkan bahwa ada kasus positif Covid-19  meningkat di Jakarta selama tiga pekan berturut-turut, sejak November 2023. Kenaikan kasus infeksi virus corona itu terjadi sejak 13 November 2023 pada saat itu terkonfirmasi positif Covid-19 berjumlah 55 orang. Jumlah orang yang terpapar Covid-19 terus meningkat setiap minggunya. Pada periode 20-26 November, ada 62 orang yang dinyatakan positif Covid-19. " Dalam satu bulan (November) itu naik 22 persen apabila dibandingkan bulan sebelumnya (Oktober),” kata Kepala Seksi Surveilans Epidemiologi dan Imunisasi Dinkes DKI Jakarta dr Ngabila. Periode 27 November hingga 3 Desember 2023, warga yang terkonfirmasi positif Covid-19 meningkat berjumlah 80 orang, atau naik 30-40 persen dari minggu sebelumnya. Walaupun begitu, kata Ngabila, Indonesia sejatinya sudah masuk fase endemi Covid-19 sejak pertengahan tahun. “ Meski terjadi kenaikan kasus positif,  kondisi saat ini masih tergolong aman dan sangat terkendali,” katanya. Sementara itu Kementerian Kesehatan RI melaporkan kasus harian COVID-19 di Indonesia bertambah 35 sampai 40 kasus per 6 Desember 2023, dengan jumlah pasien dirawat di rumah sakit tercatat 60-131 orang. Situasi itu memicu peningkatan tingkat keterisian rumah sakit ini 0,06 persen dan angka kematian 0-3 kasus per hari. Kenaikan kasus ini didominasi oleh subvarian Omicron XBB 1.5 yang juga menjadi penyebab gelombang infeksi COVID-19 di Eropa dan Amerika Serikat. Kasus Covid-19 dideteksi subvarian EG2 dan EG5, namun kenaikan kasus masih jauh lebih rendah dibandingkan saat pandemi yang mencapai 50 ribu-400 ribu kasus per pekan.

Tags :
Kategori :

Terkait