Muqaddimal Mukrimin Finalis Duta GenRe Gowa 2024 Siap Jadi Teladan Bagi Remaja

Rabu 21-02-2024,07:14 WIB
Reporter : Muhammad Fadly
Editor : Muhammad Fadly

<strong>diswaysulsel.com, GOWA </strong>- Duta GenRe merupakan ajang pemilihan remaja putra dan putri untuk figur teladan serta motivator di kalangan remaja yang nantinya berperan memberikan wawasan kepada generasi muda tentang kesehatan reproduksi. Selain itu, juga menciptakan remaja yang bebas narkoba, seks bebas, dan HIV/AIDS. Setelah dilakukan beberapa seleksi dan tahapan dalam pemilihan Duta GenRe pada tingkat kecamatan tahun 2024, akhirnya ada 29 Finalis Duta GenRe (Generasi beRencana) Kabupaten Gowa akan bertarung sesuai dengan data di Instagram Forum Genre Gowa. Para finalis ini berasal dari putra putri terbaik dari berbagai Kecamatan di Kabupaten Gowa saat ini menjalani karantina sebagai persiapan menuju Grand Final Selasa 20 Februari 2024 malam nanti. Masa karantina bagi Finalis berlangsung selama 2 hari, yaitu sejak tanggal 18-19 Februari 2024. Sementara grand final akan dilaksanakan pada hari ini Selasa 20 Februari 2024 malam ini di Baruga Karaeng Galesong Kantor Bupati Kabupaten Gowa. Salah satu putra terbaik asal Desa Borongpalala Kecamatan Pattallassang Kabupaten Gowa Sulawesi Selatan, Muqaddimal Mukrimin masuk sebagai Finalis Apresiasi Duta GenRe Kabupaten Gowa 2024 mewakili Kecamatan Pattallassang. Buah hati mantan Kepala Desa Borongpalala Pattallassang dua periode Almarhum Muhammad Jafar Daeng Ngawing, S.Pd.I dan Murniati Dg Matarring, S.Ag ini akan bersaing bersama puluhan finalis dari Kecamatan lain. Menjelang malam grand final, siswa berprestasi Bosowa Internasional School ini memohon doa restu agar dirinya bisa memberikan yang terbaik pada malam grand final nanti. “Saya mohon doa restu dan dukungan keluarga, teman dan guruku di Bosowa School, warga Desa Borongpalala, masyarakat Kecamatan Pattallassang Gowa khususnya, dan masyarakat Kabupaten Gowa pada umumnya untuk keikutsertaan saya di ajang Apresiasi Duta Genre Tingkat Kabupaten Gowa 2024"urai mantan Ketua OSIS SMP Bosowa School ini. Muqaddimal Mukrimin Daeng Pabeta sendiri tercatat sebagai pelajar di Bosowa School Makassar. Diberitakan sebelumnya, sebelum masuk karantina, ia telah melakukan sejumlah persiapan. Sejak terpilih sebagai Duta GenRe Kecamatan Pattallassang pada Januari lalu, Mukrim telah melakukan beberapa program yang dimulai dari Desa asalnya yakni Desa Borongpalala Kecamatan Pattallassang Gowa. Beberapa diantaranya, seperti sosialisasi pemanfaatannya teknologi. Salah satunya adalah kegunaan teknologi AI. Menurut dia, teknologi Al adalah kecerdasan buatan seperti kepanjangannya AI yaitu Artifical Intelligence. Al merupakan teknologi yang dirancang Untuk membuat sistem komputer mampu meniru kemampuan intelektual manusia. Al hadir untuk meniru aktifitas normal yang dilakukan manusia, seperti mulai dari belajar. bernalar, pengambil keputusan, dan bahkan pengoreksian diri atau evaluasi. "Program ini berhubungan dengan life skil di dalam forum GenRe yang dimana remaja memiliki kemampuan teknologi,"beber Mukrim. Di samping itu, ia juga menjalankan program Tadabbur Alquran yakni mempelajari hukum tajwid. "Jadi ini adalah sebuah istilah bacaan di dalam ayat-ayat Al-Our'an. Program ini berhubungan dengan Keterampilan spritual di dalam Forum Generasi Berencana (GenRe), bagaimana seseorang mempunyai kemampuan dalam beribadah atau mempelajari agamanya,"pungkasnya. "Di dalam Islam, kita wajib beribadah, mempelajari kitabnya, menjauhi larangannya, dan melaksanakan perintahnya. Oleh sebab itu, saya membuat program ini agar dapat bersama belajar Tadabbur Alquran,"sambungnya. Alumni MIS Borongpalala ini berharap kedepannya akan melaksanakan sejumlah program seperti debat cara mengatasi pernikahan dini di era globalisasi. Ini sebagai bentuk sosialisasi dan edukasi tentunya. "GenRe menjadi motivator atau Pusat Informasi dan Konseling (PK-Remaja) program ini termasuk dimensi-dimensi penyiapan kehidupan berkeluarga bagi remaja (PKBR). Karena sering menganggap dirinya telah dewasa dan sudah mendapatkan pekerjaan seperti YouTuber atau Tiktokers sehingga ia merasa bahwa ekonominya telah baik tetapi secara fisik, psikis, dan lainnya,"imbuhnya. "Itu belum matang. Jadi, saya membuat program ini agar perwakiian yang ikut debat di setiap desa dapat menjadi motivator atau pemberi penguatan terhadap remaja di desanya masing-masing mengenai PKBR,"tegas Mukrim.(Rusli)

Tags :
Kategori :

Terkait