<strong>diswaysulsel.com, MAROS </strong>- Pendaftaran calon Imam Dusun se-Desa Bonto Mate’ne, Kecamatan Marusu, mendapat sorotan dari kalangan pemuda di Kabupaten Maros. Muh Takbir yang menjabat sebagai Ketua Ikatan Putra Putri Indonesia (IPPI) Kabupaten Maros menilai bahwa pemilihan Imam Dusun yang diselenggarakan Kades Bonto Mate’ne syarat akan politisasi. “Bahkan untuk menentukan Imam Dusun harus lewat jalur pemilihan. Ini aneh,” kata Takbir. Kamis (22/2/2024). Takbir menduga bahwa Kepala Desa Bonto Mate’ne punya kepentingan politik dibalik pemilihan calon Imam Dusun. “Sepatutnya kami mencurigai, Kepala Desa Bonto Mate’ne punya kepentingan politik,” ungkapnya. Bagi Takbir yang juga sebagai aktivis di Himpunan Mahasiswa Islam (HmI), ini adalah hal yang baru untuk menentukan Imam Dusun harus melalui pemilihan dengan berbagai syarat dan mekanisme pencalonan. “Agama dikait-kaitkan dengan politik, kan konyol namanya,” pungkasnya. Terpisah, Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulsel melalui Humas, Mawardi Sirajudi menegaskan bahwa prosesi pemilihan Imam Desa atau Dusun tak ada sangkut pautnya dengan Kemenag. “Itu hak prerogative pemerintah setempat,” terang Mawardi. Namun Mawardi mengatakan, tak boleh ada unsur politik ketika pemerintah setempat menunjuk seseorang menjadi Imam Desa atau Dusun. “Kemenag hanya memberikan pembobotan untuk seluruh Imam Desa atau Dusun. Mereka dipilih oleh pemerintah setempat dan tak boleh ada unsur politiknya,” tandasnya. Diketahui, Pendaftaran Imam Dusun se-Desa Bonto Mate'ne, Kecamatan Marusu dimulai tanggal 21-24 Februari 2024. Dan setelahnya akan dilaksanakan pemilihan yang diikuti warga setempat.
IPPI Maros Nilai Pemilihan Imam Dusun di Desa Bonto Mate’ne Marusu Sarat Akan Politik
Kamis 22-02-2024,13:51 WIB
Editor : Muhammad Fadly
Kategori :