<strong>diswaysulsel.com, MAROS —</strong> Pemerintah Kabupaten Maros terus berupaya mencegah adanya kasus stunting baru. Salah satunya dengan cara melaunching Program Gerakan Makan Telur. Launching Program Gerakan Makan Telur yang berlangsung di Lapangan Pallantikang, Senin, 22 April 2024 ini diikuti sebanyak 500 warga Kabupaten Maros. Pesertanya merupakan penerima dari Program Keluarga Harapan (PKH), mulai dari anak hingga ibunya. Dimana Pemkab Maros menyediakan sebanyak 700 butir telur. Pada kesempatan itu, Bupati Maros, Chaidir Syam mengatakan, makan telur ini merupakan upaya mensosialisasikan Gerakan Peduli Stunting (Gadis). Chaidir menyebut, ada berbagai upaya yang dilakukan untuk menurunkan angka stunting di Maros. Salah satunya Program Orang Tua Asuh atau Gempur Stunting. "Jadi saya, ibu wakil bupati hingga pak sekda menjadi orang tua asuh bagi anak penderita stunting," ujar Chaidir. Orang tua asuh harus memenuhi kecukupan gizi anak selama tiga bulan penuh. Baik itu susu, telur, dan nutrisi lainnya. Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Maros, Muhammad Yunus mengatakan angka stunting di Kabupaten Maros mengalami peningkatan. Pada 2022 lalu, angka stunting mencapai 3.700. Pada 2023 turun menjadi 2.700. Namun tahun ini meningkat lagi ke angka 3.000. "Kita sukses dipenanganannya, karena tidak ada kematiaan akibat stunting, tapi yang perlu kita tingkatkan adalah pencegahannya agar tidak ada kasus stunting baru,” ucapnya. Dia mengatakan, paling banyak yang menderita stunting adalah mereka yang melakukan pernikahan dini. "Organ rerproduksinya belum siap untuk melahirkan," imbuhnya. <strong>(*)</strong>
Cegah Bertambahnya Kasus Stunting Baru, Pemkab Maros Kampanyekan Gerakan Makan Telur
Senin 22-04-2024,17:03 WIB
Editor : Anto Pattah
Kategori :