Universitas Terbuka Makassar Bakal Resmikan Gedung Baru di Simpang Lima Bandara

<strong>diswysulsel.com, MAKASSAR </strong>- Pada 10 Juli mendatang, Universitas Terbuka (UT) bakal meresmikan gedung barunya yang berlokasi di Simpang Lima Bandara. Direktur UT Makassar, Prof Rahman Rahim menyampaikan bahwa ini merupakan gedung kedua. Sebelumnya, gedung pertama UT telah ada di jalan Monginsidi. "Gedung terbaru ini berdiri di atas tanah seluas 11 ribu Meter Persegi dengan biaya pembangunan mencapai 100 Miliar. Total ada 6 lantai dengan lantai 1 dan 2 adalah tempat parkir dan lantai 3 dan 4 adalah kantor pelayanan dan ruang tutorial," ujarnya kepada awak media saat konferensi pers di salah satu cafe di bilangan Jalan Dr. Leimana, 6 Juli 2024 lalu. Prof Rahman yang juga mendapatkan gelar Magister bidang Manajemen di STIE IPWI Jakarta itu turut menyampaikan bahwa gedung kampus yang akan diresmikan ini akan menjadi yang terbesar di seluruh daerah dibawah naungan UT. "Dalam penilaian kantor pusat, gedung kampus UT terbaru ini adalah yang terbesar di daerah," tegasnya. Tujuan kehadiran bangunan baru UT Makassar ini kata Prof Rahman untuk memberikan pelayanan yang prima dan maksimal bagi mahasiswa. "Kalau fasiltas bagus, kualitas proses pembelajaran lebih bagus dan kualitas mahasiswa lebih bagus," jelasnya. Selain itu, UT yang sudah berstatus PTN BH juga memiliki kemampuan untuk mencari anggaran sendiri. Sehingga gedung baru ini juga akan disewakan untuk kantor maupun balai diklat. Lebih jauh, Prof Rahman menekankan kelebihan UT dibanding kampus-kampus lainnya yang bukan hanya fleksibel karena dapat belajar di mana saja, tetapi biaya SPPnya tergolong rendah. Ia juga mengklaim tidak ada kenaikan SPP meski UT kini berstatus PTN-BH. "Saat ini ada 48 prodi termasuk prodi keguruan, non keguruan dan teknik. S2 ada 11 prodi, S3 ada prodi management dan administrasi publik. Sangat cocok untuk orang sibuk," jelasnya. Saat ini, UT juga memiliki 11 kantor layanan di Sulsel. "Target kantor sentra layanan kita ada 20 kantor sebagai perpanjang tangan. Sekarang ada Gowa, Jeneponto, Selayar, Bantaeng, Maros, Pangkep Pare-Pare,Wajo, Bone, Palopo dan Tanah Toraja," pungkasnya. (Fath)