Termasuk Kabupaten Sinjai, Wapres Ma’ruf Amin Berikan Penghargaan UHC Awards kepada 493 Kepala Daera

Kamis 08-08-2024,22:12 WIB
Reporter : Andi Irfan Arjuna
Editor : Andi Irfan Arjuna

<strong>diswaysulsel.com, JAKARTA -</strong> Wakil Presiden Republik Indonesia, Ma'ruf Amin, memberikan penghargaan kepada kepala daerah dari 33 provinsi dan 460 kabupaten/kota di Indonesia yang telah berhasil meraih predikat Universal Health Coverage (UHC), di Krakatau Ballroom Taman Mini Indonesia Indah di Jakarta, Kamis (8/4/2024). Penghargaan ini diberikan dalam acara UHC Awards, sebagai bentuk apresiasi atas komitmen pemerintah daerah dalam mendaftarkan penduduknya pada Program JKN. Ma'ruf Amin menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh pemerintah daerah yang telah menunjukkan komitmen tinggi dalam mendukung Program JKN, pencapaian UHC di berbagai daerah ini menunjukkan komitmen negara dalam memberikan jaminan kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Selain itu, Indonesia juga mendapat pengakuan internasional dari International Social Security Association (ISSA). Penghargaan tersebut diserahkan oleh Presiden ISSA, Mohammed Azman, sebagai bentuk apresiasi atas keberhasilan Indonesia dalam mencapai UHC. Penghargaan ini semakin mengukuhkan posisi Indonesia di kancah global sebagai negara yang serius dalam perlindungan jaminan kesehatan. Direktur Utama BPJS Kesehatan, Ghufron Mukti menyampaikan terima kasihnya kepada seluruh kepala daerah atas kesuksesan Program JKN. Capaian UHC di berbagai daerah merupakan bentuk implementasi pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2022 tentang Optimalisasi Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). “Jumlah kepesertaan JKN per 1 Agustus 2024 telah mencapai 276.520.647 jiwa, atau 98,15 persen dari total penduduk di Indonesia. Pencapaian ini bukan hanya tentang jumlah kepesertaan, tetapi juga memastikan seluruh penduduk memiliki akses terhadap layanan kesehatan,” sebutnya. Untuk memastikan akses layanan kesehatan tersebut, Ghufron mengatakan bahwa per 1 Agustus 2024 BPJS Kesehatan telah bekerjasama dengan 23.205 Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dan 3.129 Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan (FKRTL). BPJS Kesehatan juga memberikan pelayanan bagi masyarakat di Daerah Belum Tersedia Fasilitas Kesehatan Memenuhi Syarat (DBTFMS), di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T), salah satunya melalui kerja sama dengan rumah sakit terapung. "Sejak awal pelaksanaan Program JKN, BPJS Kesehatan terus mengalami peningkatan baik dari sisi penerimaan iuran maupun pemanfaatan layanan. Pada tahun 2014, BPJS Kesehatan menerima iuran sebesar Rp40,7 triliun, sementara pada tahun 2023 jumlahnya meningkat menjadi Rp151,7 triliun dengan kolektibilitas iuran mencapai 98,62 persen," terangnya. Ghufron juga mengungkapkan bahwa pada tahun 2023, BPJS Kesehatan telah menggelontorkan Rp34,7 triliun untuk membayar pelayanan kesehatan, 29,7 juta kasus penyakit berbiaya katastropik. Penting untuk deteksi dini dalam rangka mengendalikan angka penderita penyakit berbiaya katastropik. Lebih cepat diketahui, lebih cepat penanganannya. Lebih jauh Ghufron menjelaskan, berbagai inovasi yang dikembangkan oleh BPJS Kesehatan, seperti Aplikasi Mobile JKN, yang memudahkan peserta dalam mengakses layanan administrasi dan fasilitas kesehatan. Aplikasi Mobile JKN menyediakan berbagai fitur dalam mempermudah layanan administrasi JKN, seperti pendaftaran bagi peserta mandiri, perubahan FKTP, skrining riwayat kesehatan, konsultasi dengan dokter di FKTP, hingga pencarian fasilitas kesehatan terdekat. "Fitur Antrean Online juga memungkinkan peserta untuk mengambil nomor antrean secara praktis, memudahkan akses layanan JKN tanpa harus menunggu lama," kata Ghufron. Fitur i-Care JKN, yang memungkinkan peserta JKN dan dokter di fasilitas kesehatan mengetahui riwayat kunjungan, obat yang diberikan, hingga tindakan yang pernah dijalani. Dengan demikian, dokter dapat memberikan tindakan yang cepat dan tepat bagi peserta JKN. "Pada 2014, tercatat 92,3 juta pemanfaatan per tahun, sementara pada tahun 2023 angkanya meningkat menjadi 606,7 juta pemanfaatan, atau sekitar 1,7 juta pemanfaatan layanan setiap harinya. Hal ini menunjukkan bahwa semakin banyak masyarakat yang percaya dengan Program JKN," ungkap Ghufron. Dia menegaskan bahwa BPJS Kesehatan kembali mencatatkan predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atau Wajar Tanpa Modifikasian (WTM) untuk laporan keuangan selama 10 kali berturut-turut. Pencapaian ini menunjukkan konsistensi BPJS Kesehatan dalam menerapkan tata kelola yang baik, serta menjalankan Program JKN dengan prinsip kehati-hatian dan akuntabilitas. Menurutnya, mengelola jaminan kesehatan bagi ratusan juta jiwa penduduk Indonesia bukanlah tugas yang mudah, mengingat ekosistem JKN yang kompleks dan ekspektasi masyarakat yang terus meningkat. Dengan Program JKN, diharapkan kualitas hidup masyarakat Indonesia semakin baik. "Maka dari itu saya mengajak seluruh kepala daerah untuk mendaftarkan seluruh warganya sebagai peserta JKN bagi yang belum memperoleh predikat UHC. Bagi yang telah meraih predikat UHC, diharapkan untuk mempertahankan dan memastikan bahwa seluruh penduduk telah didaftarkan sebagai peserta JKN," tutup Ghufron. Saat dihubungi, Kepala BPJS Kesehatan Cabang Watampone Indira Azis Rumalutur menyampaikan secara khusus bahwa capaian UHC di Wilayah Kerjanya yaitu Bone, Soppeng, Wajo, dan Sinjai telah melampaui target pemerintah pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 yaitu 98 persen. Indira menambahkan bahwa dari capaian tersebut, BPJS Kesehatan Cabang Watampone masih memiliki tugas untuk mendorong keaktifan peserta JKN diberbagai segmen. Secara eksplisit ia menyampaikan bahwa persetase keaktifan peserta JKN di masing-masing cukup variatif, seperti Kabupaten Bone 81,16 persen, Kabupaten Soppeng 73,77 persen, Kabupaten Sinjai 89,38 persen, dan Kabupaten Wajo 80,38 persen. “Kami berharap dukungan pemerintah daerah untuk bersama-sama menjaga Suistainabilitas Program JKN dengan mengawal ketersediaan anggaran di daerah masing-masing,” ungkapnya. Kepala BPJS Kesehatan Kabupaten Sinjai, Achmad Saleh melalui pesan singkatnya di WhatsApp mengatakan, BPJS Kabupaten Sinjai kembali mendapatkan penghargaan UHC Award. "Alhamdulillah, Sinjai kembali mendapat penghargaan UHC Award dengan cakupan kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional sebesar 98 persen," pungkasnya. Penerimaan penghargaan ini turut dihadiri oleh Pj. Bupati Sinjai, T.R Fahsul Falah didampingi Kepala Dinas Kesehatan Sinjai, dr. Emmy Kartahara Malik, Kepala BPJS Cabang Bone, Indira Azis Rumalutur serta Kepala BPJS Sinjai, Achmad Saleh. <strong>Penulis: Andi Irfan</strong>

Tags :
Kategori :

Terkait