Pemkot Makassar

STIEM Bongaya Dorong Literasi Pajak Lewat PKM Mahasiswa dan MoU dengan Asrama Haji Makassar

STIEM Bongaya Dorong Literasi Pajak Lewat PKM Mahasiswa dan MoU dengan Asrama Haji Makassar

--

DISWAY SULSEL  – Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi dan Manajemen (STIEM) Bongaya dengan Asrama Haji Sudiang Makassar menjadi momentum penting bagi penguatan sinergi dunia pendidikan dengan lembaga pemerintah.

Kegiatan yang berlangsung di Aula Asrama Haji Makassar pada Jumat (17/10/2025) ini juga dirangkaikan dengan program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) mahasiswa Program Pascasarjana Magister Manajemen (PPs MM) angkatan 46 dan 47, bekerja sama dengan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Sulawesi Selatan, Barat, dan Tenggara (Sulselbartra).

Penandatanganan MoU tersebut meliputi kerja sama dalam peningkatan kapasitas sumber daya manusia di lingkungan pegawai Asrama Haji Makassar serta pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, mencakup pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

Kepala UPT Asrama Haji Sudiang, Zulkifli Hijaz, SE, MM, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas kehadiran pimpinan STIEM Bongaya, para dosen, serta mahasiswa PPs MM yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan tersebut. Ia berharap kerja sama yang terjalin tidak berhenti pada seremoni penandatanganan semata, tetapi berlanjut dalam bentuk implementasi nyata yang saling menguntungkan kedua lembaga.

“Saya sangat berterima kasih atas inisiatif STIEM Bongaya yang bersedia bermitra dengan Asrama Haji. Kami berharap MoU ini dapat memberi manfaat berkelanjutan, terutama dalam peningkatan kompetensi SDM kami,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur Program Pascasarjana STIEM Bongaya, Prof. Dr. H. Muh. Akob, M.Si, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan wujud konkret pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Ia menegaskan pentingnya kemitraan strategis antara lembaga pendidikan tinggi dan instansi pemerintah untuk memberikan dampak positif bagi pengembangan keilmuan dan praktik manajerial di lapangan.

“Perguruan tinggi tidak hanya berkewajiban mendidik, tetapi juga harus hadir di tengah masyarakat melalui kegiatan penelitian dan pengabdian. Kami berharap kerja sama ini membawa nilai tambah baik bagi STIEM Bongaya maupun Asrama Haji Makassar,” ungkap Prof. Akob.

Ketua STIEM Bongaya, Prof. Dr. Hj. Jannati T., M.Si, dalam sambutannya turut menyampaikan apresiasi kepada Asrama Haji Makassar sebagai tuan rumah serta kepada seluruh mahasiswa PPs MM angkatan 46 dan 47 yang telah menyukseskan kegiatan tersebut. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Kanwil DJP Sulselbartra yang telah berpartisipasi aktif memberikan edukasi perpajakan kepada peserta.

Dalam kesempatan itu, Prof. Jannati juga memaparkan program pendidikan yang tersedia di STIEM Bongaya, mulai dari jenjang sarjana (S1), magister (S2), hingga doktoral (S3), sekaligus mengajak para peserta untuk melanjutkan studi di kampus tersebut.

Adapun perwakilan dari Kanwil DJP Sulselbartra menyampaikan sosialisasi bertajuk “Registrasi Coretax dan Perekaman Kode Otorisasi dalam Persiapan Pelaporan SPT Tahunan Tahun Pajak 2025”.

Narasumber menjelaskan bahwa Coretax merupakan sistem inti administrasi perpajakan terbaru yang dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Pajak untuk menggantikan sistem lama. Sistem ini dirancang guna meningkatkan efisiensi, transparansi, dan efektivitas layanan administrasi perpajakan di Indonesia.

Melalui kegiatan sosialisasi tersebut, peserta tidak hanya menerima penjelasan teoritis, tetapi juga mengikuti praktik langsung aktivasi SPT melalui sistem Coretax. Beberapa peserta bahkan langsung melakukan perekaman kode otorisasi untuk pelaporan pajak tahunannya.

Kegiatan PKM ini berlangsung interaktif dan mendapat antusiasme tinggi dari sekitar 100 peserta, yang terdiri atas dosen, mahasiswa, dan pegawai Asrama Haji Makassar.

Sesi tanya jawab di penghujung acara menjadi bukti bahwa kolaborasi antara dunia akademik dan lembaga pemerintah dapat berjalan efektif serta memberikan manfaat nyata bagi peningkatan literasi dan kapasitas masyarakat, khususnya dalam bidang perpajakan dan pengelolaan manajemen publik.(*)

Sumber: