<strong>diswaysulsel.com</strong> -- Politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Rahmat Taqwa Qurais, mengingatkan masyarakat Makassar agar tidak terjebak pada janji-janji manis tanpa bukti di kontestasi Pilwali Makassar 2024. Ia menegaskan, masyarakat harus cermat dalam memilih pemimpin dengan melihat rekam jejak yang jelas dan terbukti, bukan hanya sekadar janji kosong. "Apalagi kalau ada kandidat yang belum terbukti lalu menjanjikan gratis ini, gratis itu. Ingat, satu bukti lebih baik dari seribu janji. Salah pilih, bukan kemajuan, tapi kemunduran yang terjadi," ujar Rahmat Taqwa Qurais dalam keterangan persnya, Sabtu, (5/10/2024). Ia juga menyampaikan bahwa program-program yang tidak realistis atau sekadar populisme berpotensi menghambat kemajuan Makassar yang sudah dicapai di bawah kepemimpinan Wali Kota Danny Pomanto. Rahmat menyebutkan bahwa ia akan melawan setiap program yang dapat membawa Kota Makassar mundur dari berbagai kemajuan yang telah dicapai. "Yang baik harus dipertahankan. Masa kita mau mundur ke titik nol, padahal kita sudah tiga langkah lebih maju," ujarnya. Ia kemudian mencontohkan salah satu pencapaian terbesar selama kepemimpinan Danny Pomanto, yakni peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang mencapai tiga kali lipat, dari Rp 500 miliar menjadi Rp 2 triliun. Menurut Rahmat, peningkatan ini berdampak langsung pada pelayanan publik yang lebih baik, infrastruktur yang terus berkembang, serta fasilitas umum yang diperbaiki secara signifikan. "Pendapatan kita meningkat, pelayanan pun ikut maksimal. Fasilitas umum seperti infrastruktur, jalan, penerangan, pendidikan, dan layanan kesehatan juga digenjot. Semua masyarakat merasakan manfaatnya. Itu baru satu contoh dari sekian banyak kebaikan yang harus dipertahankan dan diteruskan oleh wali kota berikutnya," jelas Rahmat. Ia juga menambahkan bahwa kenaikan PAD ini turut mempengaruhi kesejahteraan perangkat kerja pemerintah, mulai dari RT/RW, Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM), Linmas, honorer Pemkot, hingga pemandi jenazah dan guru mengaji. Mereka, kata Rahmat, merasakan langsung dampak dari peningkatan pendapatan daerah yang signifikan. Kini, dengan target PAD menuju Rp 3 triliun, Rahmat menilai pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar, Indira Yusuf Ismail dan Ilham Fauzi Uskara (INIMI), merupakan pasangan yang tepat untuk merealisasikan target tersebut. "Pasangan INIMI, insya Allah, akan mewujudkan target Rp 3 triliun. Kalau itu tercapai, sektor ekonomi dan kesejahteraan masyarakat pasti akan terakomodasi. Jadi, kalau kandidat lain baru berjanji akan berbuat, pasangan INIMI sudah punya visi tiga langkah lebih maju," tambah Rahmat. Lebih lanjut, ia menyoroti proyek strategis nasional yang sedang dihadapi Kota Makassar, yakni Program Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL). Rahmat menegaskan pentingnya memilih pemimpin yang dapat menjaga dan melanjutkan program-program strategis seperti ini. "Kita tidak mau Makassar mundur. Jangan biarkan Makassar kembali ke belakang. Oleh karena itu, kita dorong pasangan INIMI untuk memperjuangkan dan melanjutkan kebaikan yang sudah dimulai," pungkas Rahmat. Dengan pernyataan tegas Rahmat Taqwa Qurais, ia mengajak masyarakat Makassar untuk tidak hanya melihat janji, tetapi menilai berdasarkan hasil kerja nyata. Pasangan INIMI paling pas dalam mempertahankan dan meningkatkan kemajuan Kota Makassar. Proyek Sistem Pengolahan Sampah menjadi Energi Listrik (PSEL) di Makassar dirancang untuk memproses 1.300 ton sampah per hari, dengan dua jalur pembakaran berkapasitas 650 ton masing-masing. Proyek ini mampu mengurangi volume sampah hingga 80% dan mendukung target netral karbon Indonesia. "Ini adalah langkah besar dalam pengelolaan sampah ramah lingkungan. PSEL diharapkan mulai beroperasi pada akhir 2026 dan menciptakan lapangan kerja baru. Olehnya mengapa kebaikan harus diteruskan," tutupnya. ***
Tiga Kali Tambah Baik, INIMI Siap Naikkan Insentif RT/RW Hingga Rp3 Juta
Sabtu 05-10-2024,15:03 WIB
Editor : Akbar Nur Qadri
Kategori :