Disambut Salawat Badar, Azhar Arsyad Silaturahmi ke Ponpes di Bulukumba

Selasa 08-10-2024,14:41 WIB
Reporter : Muhammad Seilessy
Editor : Muhammad Seilessy

<strong>DISWAY, BULUKUMBA -</strong> Pimpinan Pondok Pesantren Babul Khaer Kalumeme Bulukumba, KH. Tjamiruddin menerima kunjungan silaturahim Azhar Arsyad, Senin (7/10/2024) sore. Saat tiba di pondok pesantren, Ketua DPW PKB Sulsel juga disambut salawat badar oleh para santri yang berjejer di pintu masuk. Azhar hadir di pondok pesantren ini dalam kapasitas silaturahim. Dalam kampanyenya di setiap daerah, mantan Anggota DPRD Sulsel memang selalu menyambangi pondok pesantren. Apalagi, Azhar adalah salahsatu yang menginisiasi dibentuknya Fasilitasi Penyelenggaraan Pesantren di Sulsel saat menjabat Anggota DPRD Sulsel, sehingga ini yang dianggap kepeduliannya. Setelah diterima, Azhar kemudian diminta memberikan motivasi kepada para santri mengatakan para santri mesti berbangga dan berbahagia dapat pendidikan di pesantren. "Karena di pesantren ada pelajaran tidak pernah didapatkan yang disebut personal skill. Disini kita mengalami kemandirian, belajar bertanggungjawab, kepemimpinan dengan memutuskan sendiri tanpa orang tua mengenai soal hidup dan kehidupan," ucap Azhar dihadapan ratusan santri. Azhar juga berpesan kepada santri untuk terus berusaha, berjuang meraih cita-cita. Karena tidak ada yang tidak munkin selama ada tekad dan kemauan, dan Allah akan menunjukan jalan. Tetap menjaga kejujuran, keterbukaan dan interaksi bersama kawan sesama santri yang tidak didapatkan di bangku apapun kecuali pesantren. "Saran saya bersungguh-sungguhlah mendegarkan para pembina, kiai. Kadangkala apa disampaikan belum sampai dipikiran kita, tapi 2-3 tahun kita baru sadar apa yang disampaikan itu benar," ucap Ketua IKA UMI Sulsel. "Saya tetap teguh pada keyakinan. Saya berproses aktivis mahasiswa, lsm, partai jadi anggota DPRD dan sekarang sampai jadi cawagub. Mungkin saya 1 diantara sedikit sampai level ini. Apa resepnya, sederhana anda fokus dan setia pada tujuan," lanjut Azhar. Kemudian berpesan agar sedini mungkin menargetkan cita-citanya akan jadi apa. Apakah ulama, guru, politisi, bupati, gubernur. "Kenapa penting tujuan dan cita-cita supaya jadi patokan arah kita tujuan. Misalnya saya mau jadi anggota dprd semua ilmu keterampilan dilakukan mengarah kesitu," sambungnya. Ia juga menganalogikan seperti globe apa yang akan dilakukan akan tercatat. Semua perbuatan baik dan buruk. Karena kehidupan tidak ada instan. Perlu melewati proses panjang. "Tanamkan di fikiran bahwa saya nda bisa menyerah keadaan, saya percaya sudah ditentukan saya membuktikan, harus berjuang. Menantang diri sendiri, tantanglah dirimu berusaha naik keatas. Jangan pikir jabatan, tapi kerjakan dengan baik," tutup Azhar.

Tags :
Kategori :

Terkait