DPRD Kota Makassar
PEMKOT MAKASSAR

Pemkot Makassar Optimalisasi Urban Farming untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi Warga

Pemkot Makassar Optimalisasi Urban Farming untuk Ketahanan Pangan dan Ekonomi Warga

--

"Hari ini teknologi pertanian sudah bisa melipatgandakan produksi. Saya ingin ini dimanfaatkan oleh anak muda. Jadikan urban farming sebagai peluang usaha baru yang memberi manfaat nyata," serunya.

Tak hanya itu, Munafri juga mengarahkan agar kegiatan urban farming dikembangkan menjadi event ekonomi dan edukatif, seperti pameran hasil pertanian, perikanan, dan tanaman hias di taman-taman kota.

Ia ingin Makassar punya pameran seperti di Lapangan Banteng Jakarta. Di sana pamerannya sebulan penuh, semua produk pertanian dan dipamerkan. 

"Kita bisa duplikasi di taman-taman kota. Kebutuhan tanaman hias dan ikan hias saat ini tinggi, itu peluang usaha yang besar," jelasnya.

Munafri menegaskan bahwa keberhasilan program urban farming tidak bisa dijalankan oleh Dinas Pertanian dan Perikanan sendiri, tetapi harus dilakukan melalui kolaborasi seluruh OPD, RT/RW, komunitas, dan pelaku UMKM.

"Semua harus bersinergi. Dinas pertanian tidak bisa berjalan sendiri. Harus ada kolaborasi besar untuk menciptakan siklus ekonomi yang berkelanjutan," tuturnya. 

"Ketika sistem ini berjalan, Makassar tidak hanya hijau, tapi juga mandiri secara ekonomi," sambung Munafri, menutup arahan.

Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar, Aulia Arsyad, dalam sambutannya menyampaikan, dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun ke-418 Kota Makassar, Pemerintah Kota Makassar melalui DP2 menggelar Urban Farming Fest 2025. 

Sebuah ajang yang menghadirkan inovasi pertanian perkotaan sekaligus memperkuat program prioritas Wali Kota dan Wakil Wali Kota Makassar dalam mengembangkan urban Farming di tengah keterbatasan lahan kota.

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari, pada tanggal 3–4 November 2025, ini menjadi wadah edukasi, promosi, dan kolaborasi bagi masyarakat, pelaku usaha. 

"Serta komunitas tani untuk bersama-sama mendukung gerakan Makassar Zero Waste, Makassar Green City," ujarnya.

Menurutnya, kegiatan ini juga bentuk nyata dukungan terhadap program prioritas pemerintah kota. Karena, urban Farming Fest 2025 ini dilaksanakan sebagai upaya memperkenalkan sekaligus mengajak masyarakat terlibat aktif dalam pengembangan pertanian perkotaan. 

"Dengan memanfaatkan lahan sempit, kita ingin membuktikan bahwa Makassar bisa mandiri dan berdaya secara pangan," jelas Aulia.

Ia menambahkan, selama dua hari pelaksanaan, masyarakat dapat menikmati berbagai kegiatan seperti pameran pertanian, lomba kreatif, pemberian bantuan bibit tanaman produktif, hiburan rakyat, serta pelayanan kesehatan hewan berupa pemberian vitamin dan vaksin rabies bagi hewan kesayangan.

Sebanyak 21 booth turut meramaikan festival ini, terdiri atas berbagai instansi dan mitra, di antaranya Dinas Ketahanan Pangan dan Perkebunan Provinsi Sulawesi Selatan, Dinas Kesehatan Makassar, Balai Besar Pelatihan Pertanian, kelompok tani, toko tani, UMKM olahan hasil pertanian, perusahaan alat pertanian, hingga pelaku budidaya maggot dan tanaman hias.

Sumber: