DPRD Kota Makassar
PEMKOT MAKASSAR

Mewaspadai Keringnya "Jerami" Sosial Negeri

Mewaspadai Keringnya

Andi Muhammad Jufri Praktisi Pembangunan Sosial--

"Bom Kekerasan" terlihat dari fenomena kekerasan di masa 20-25 tahun terakhir ini. Di Amerika, misalnya,  sejak tahun 2000 sampai tahun 2024, telah terjadi insiden  penembakan sebanyak 574 kali, dengan 462 korban tewas (termasuk pelaku) dan 844 terluka (termasuk pelaku) (list of school shootings in America, wikipedia, org). 

 

 Di Eropa, ada 86  jumlah insiden penembakan, yang menyebabkan  543 orang tewas (termasuk pelaku) dan 1059 terluka (termasuk pelaku) (list of school shootings in Europe, wikipedia, org). 

 

Di Australia, sepanjang tahun 2000-2025, ada 5  insiden penembakan, yang menyebabkan  4 orang tewas (termasuk pelaku) dan 5  terluka (termasuk pelaku) (list of school shootings in Australia, wikipedia, org). 

 

Terjadinya sejumlah penembakan siswa di sekolah di  berbagai negara sangat memperihatinkan kita semua. Di Indonesia, kasus kekerasan jauh lebih beragam cara dan sarana yang digunakan. Ada yang menggunakan air keras untuk melukai teman atau musuhnya. Seperti kasus empat pelajar yang  terlibat pada penyiraman air keras terhadap siswa SMK berinisial AP (17) Koja, Jakarta Utara (Jakut), 1 Agustus 2025 lalu (detik.news, 4/8/2025). Kasus penyiraman air keras juga terjadi kepada MW (siswi SMP) oleh CA/KC ,  temannya yang kecewa dan sakit hati cintanya diabaikan di Lembata, NTT.  (wartanews.polri.go.id,  16/10/2024). Kasus penyiraman air keras juga dilakukan oleh seorang pelajar HA (17)  ke pelajar Muhammad Abidzar (16) (pelajar SMK) di Pulogadung, Jakarta Timur, karena dendam (Era.id, 14/8/2023). 

 

Selain air keras, siswa juga menggunakan senjata tajam untuk melukai teman dan musuhnya. Misalnya,  kasus seorang siswa di Bondowoso menusuk  MD (13) (warga Desa/Kecamatan Grujugan, siswa kelas VII, SMPN 1 Grujugan, Bondowoso) 

teman sekolahnya sendiri hingga terluka parah (21/8/2025). Pelakunya  adalah anak yatim dan hanya tinggal bersama adik dan ibunya, dan sering di bullying oleh teman-temannya di sekolah (detikjatim, 22/8/2025). Kasus penusukan dengan senjata tajam (gunting) dilakukan SR (pelajar SMP, 13 tahun) dengan JS (13 tahun, teman satu sekolah) hingga tewas saat jam istirahat, terjadi di SMPN 12 Krui Lampung (Metrotv.news.com, 29/9/2025). Kasus penusukan juga dilakukan oleh dua pelaku di bawah umur (ABH) terhadap  siswa SMP Depok berinisial F (14 tahun) berakibat meninggal dunia,  merupakan teman satu tongkrongan (wartanews.polri.go.id, 31/12/2024).

 

Kekerasan oleh siswa sering juga dilakukan secara bersama (pengeroyokan). IS (15 thn), SY (15 thn), dan TJ (15 thn) melakukan pemukulan siswa SMK berinisial M (15 thn) di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) hingga kejang-kejang di pinggir jalan. Pengeroyokan ini disinyalir salah sasaran.  (detiksuksel.31/8/2025).  Kasus pengeroyokan juga terjadi pada IR (17 tahun) (siswa SMA di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat) oleh tujuh orang yang diduga teman sekolahnya. Pengeroyokan yang dipicu cekcok saat korban dan para pelaku sedang terlibat bermain sepak bola antarsiswa ini, mengakibatkan korban mengalami luka-luka dan memar di wajah dan tangan (Kompas.com, 14/11/2025). 

 

Pelampiasan kekerasan yang dilakukan siswa  juga berwujud perusakan atau pembakaran aset dan fasilitas sekolah. R (siswa SMP Negeri 2 Pringsurat) membakar sekolahnya (27 /6/2023), di Temanggung, Jawa Tengah. Siswa SMP yang disebut sakit hati akibat terus menjadi korban perundungan, sering dikeroyok teman-temannya, diejek menggunakan nama orang tuanya dan  merasa tidak dihargai oleh para guru di sekolah (Tribarata.news.29/6/2023). Kasus pembakaran sekolah juga dilakukan oleh tiga orang siswa Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 3 Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Kamis (5/4/2016), karena dendam terhadap guru (Antarafoto, 7/4/2016). Terbaru, Satu santri kelas 12 Dayah (Pesantren) Babul Maghfirah, Kabupaten Aceh Besar, Provinsi Aceh, membakar asrama pesantren putra, tempat dia tinggal (31/10/2025), karena sakit hati dan dendam sering dibully dan diejek “idiot”, “tolol”, dan sebagainya. 

 

Sumber: