Pembangunan Perumahan Perparah Banjir di Makassar
![Pembangunan Perumahan Perparah Banjir di Makassar](https://sulsel.disway.id/upload/0ed3facb4984a34951e10f9655b0faf3.jpg)
Ilustrasi Banjir di Kota Makassar karena Real Estate --Harian Disway Sulsel-Anton--
DISWAY, SULSEL - Cuaca ektrem diperkirakan masih akan terjadi beberapa waktu ke depan. Banjir yang terjadi di Kota Makassar pun kian mengkhawatirkan. Sejumlah wilayah terendam hingga lebih dari satu meter.
Bahkan, jumlah pengungsi menembus angka tertinggi setelah beberapa tahun terakhir. Hingga Kamis, 13 Februari 2025, total pengungsi dilaporkan lebih dari 5.000 orang.
Banjir di Makassar sudah menjadi langganan tiap tahun di beberapa Kecamatan. Di antaranya Panakkukang, Biringkanayya, Tamalanrea, dan yang paling parah di Manggala. Seringkali, banjir di sana bahkan hampir mencapai atap rumah warga.
Salah satu penyebab banjir yang semakin parah diduga akibat kehadiran real estate residential atau komplek perumahan di daerah resapan air.
Kepala Bidang Drainase Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar, Lukmanul Hakim mengatakan, sejumlah perumahan yang dibangun belakangan memang banyak yang didirikan di daerah resapan air.
Terjadi perubahan fungsi lahan dari ruang terbuka menjadi bangunan. Hal ini mengakibatnya area resapan air menjadi semakin berkurang.
"Selama ini yang menjadi daerah resapan air itu sudah beralih fungsi menjadi areal perumahan. Makanya resapan air semakin berkurang," ujar Lukman.
Ditambah lagi, pembangunan drainase di area perumahan kurang memadai sehingga tidak sanggup menampung debit air jika terjadi hujan lebat. "Akhirnya menimbulkan banjir," sambungnya.
Selama ini, Dinas PU, kata Lukman, selalu berusaha maksimal melakukan normalisasi drainase di berbagai wilayah jelang dan ketika musim penghujan.
Namun, kondisi hujan yang cukup ekstrem ditambah drainase yang buruk dari perumahan membuat beberapa wilayah terdampak banjir yang cukup parah.
Pembangunan drainase yang tidak sesuai dengan regulasi mengakibatkan debit air yang turun saat hujan tidak lagi mampu ditampung.
Akademisi Teknik Sipil Universitas Muslim Indonesia, Prof. Lambang Basri juga menilai, sistem drainase yang buruk memang menjadi salah satu penyebab utama banjir.
Ia mengatakan, banjir yang rutin melanda Kota Makassar disebabkan oleh sistem drainase yang buruk di sejumlah wilayah. Termasuk di perumahan.
Tata kelola drainase yang ada saat ini, kata dia tidak mampu mengalirkan air secara maksimal saat hujan turun.
Sumber: