Masa Depan Transportasi Sulawesi: Webinar Bahas Solusi Konektivitas Regional Berkelanjutan

Masa Depan Transportasi Sulawesi: Webinar Bahas Solusi Konektivitas Regional Berkelanjutan

Tampak para peserta webinar nasional dari organisasi MTI.-Alfath-

DISWAY, MAKASSAR - Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) Sulsel menggelar webinar nasional bertajuk “Tantangan Transportasi di Sulawesi: Mengatasi Hambatan Menuju Konektivitas Regional yang Berkelanjutan”. Acara ini diselenggarakan bekerja sama dengan Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dan Teknologi Tepat Guna (TTG) LP2M Universitas Negeri Makassar (UNM).

Sekretaris MTI Sulawesi Selatan sekaligus Kepala Pusat PKM TTG LP2M UNM, Qadriathi Dg Bau, menekankan pentingnya forum seperti ini untuk memberikan wawasan mengenai kondisi transportasi di Indonesia, khususnya di Pulau Sulawesi.

“Webinar ini dirancang sebagai seri berkelanjutan dengan tema-tema yang relevan, menghadirkan akademisi, praktisi, dan pemangku kepentingan terkait,” ujarnya.

Ketua MTI Pusat, Tory Damantoro, yang hadir sebagai keynote speaker, menyoroti bahwa konektivitas regional harus selaras dengan visi Indonesia dalam mencapai target dekarbonisasi transportasi. Ia menegaskan perlunya efisiensi energi dan pengurangan ketergantungan pada bahan bakar fosil, dengan menyesuaikan konektivitas transportasi dengan kebutuhan dan potensi daerah.

Sementara itu, Prof. Adris A. Putra, Ketua MTI Sulawesi Tenggara sekaligus akademisi Universitas Halu Oleo, menyoroti peran strategis transportasi dalam pembangunan nasional. Menurutnya, infrastruktur transportasi adalah backbone ekonomi yang dapat mengurangi kesenjangan antarwilayah.

Namun, ia juga menyoroti tantangan utama dalam investasi pelabuhan, seperti keterbatasan APBN dan kurangnya partisipasi swasta.

“Saat ini, hanya 23% jaringan pelayanan pelabuhan di Sulawesi yang saling terhubung, dengan biaya logistik darat yang tinggi serta digitalisasi layanan pelabuhan yang masih belum optimal,” tuturnya.

Mukhtar Tahir selaku Ketua MTI Sulawesi Selatan sekaligus dosen Universitas Muslim Indonesia (UMI) menguraikan permasalahan transportasi regional, termasuk aksesibilitas terbatas, infrastruktur yang belum memadai, ketimpangan pembangunan antarwilayah, dan koordinasi antar sektor yang masih lemah.

Ia menekankan pentingnya solusi berbasis inovasi, kolaborasi lintas sektor, serta optimalisasi kebijakan sistem logistik nasional dan digitalisasi layanan pelabuhan untuk meningkatkan efisiensi.

Webinar ini diikuti lebih dari 211 peserta dari berbagai universitas, praktisi, dan anggota MTI wilayah lainnya. Di akhir diskusi, moderator Qadriathi Dg Bau menegaskan bahwa Sulawesi memiliki potensi besar untuk menjadi model konektivitas regional berkelanjutan di Indonesia. Dengan kombinasi inovasi, koordinasi yang lebih baik, dan keberlanjutan, tantangan transportasi dapat diatasi secara bertahap.

Webinar ini semakin mengukuhkan peran MTI sebagai organisasi rujukan dalam pengembangan sistem transportasi nasional yang lebih efisien, inklusif, dan berkelanjutan, demi mendukung pertumbuhan ekonomi yang lebih merata di Indonesia. (FATH)

Sumber: harian disway sulsel