Mis Komunikasi Rapat Pansus RPJMD DPRD Sulsel Tanap Makan Siang

Sekretaris DPRD Sulsel, M. Jabir.--
DISWAY, SULSEL - Sekretaris DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Jabir angkat bicara mengenai ribut - ribut soal makan siang dewan yang terdampak efesiensi.
Jabir menyebut, alasan tidak menyiapkan makan siang untuk tamu saat rapat Panitia Khusus (Pansus) Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) DPRD Sulsel, mis komunikasi.
Dia menyebut makan siang disediakan untuk anggota DPRD di ruang fraksi masing-masing.
"Sebetulnya makan siang sudah disiapkan di fraksinya anggota, yang mau paripurna kan anggota, iya (setiap hari disiapkan). Kalau pun ada tamu itu kan kita tahu ada efisiensi anggaran untuk tamu," kata Jabir, Selasa, 15 April 2025.
Terkait keluhan Ketua Pansus RPJMD, Andi Patarai Amir soal makan siang untuk tamu diklaim hanya miskomunikasi dengan staf. Apalagi saat itu juga ada agenda rapat pimpinan dan rapat paripurna.
"Saya kira tidak ada masalah itu, karena cuma miskomunikasi pemberitahuannya, baru disampaikan. Tidak lama paripurna jam 13.00. Begini, di pansus kan rapatnya jam 10.00, biasanya kalau jam 10.00 (hanya) snack. Kan kita tidak bisa prediksi waktunya, bisa saja rapatnya cepat, bisa saja lama. Di sisi lain, agenda selanjutnya kemarin Rapim jam 11.00 baru dilanjut rapat paripurna jam 13.00," katanya.
Sementara di ruang tunggu paripurna biasanya disiapkan makan siang, namun kini juga sudah ditiadakan. Jabir menyebut penyebabnya karena efisiensi anggaran.
"Jadi salah satu faktornya memang efisiensi karena ini instruksi dari pusat, bukan lokal provinsi tapi seluruh Indonesia. Anggota (DPRD) kan tidak ada ji masalah cuma memang ada tamu ini," ujarnya.
Meski sudah disoroti, Jabir memastikan tetap tidak bisa disiapkan makan siang untuk tamu. Pasalnya, aturan efisiensi ini merupakan instruksi dari pusat.
"(Ke depannya) normal seperti biasa, tidak ada (makan siang tamu). Ini instruksi Mendagri, Kementerian Keuangan, makan minum dilakukan rasionalisasi seperti tamu. Tamu kan istilahnya (tidak ditahu) kapan datang, berapa orang," ujarnya.
Selain anggaran makan minum, kata Jabir, sejumlah item anggaran DPRD Sulsel juga terdampak efisiensi. Seperti perjalanan dinas dipangkas 50 persen, pengadaan barang dan jasa, alat tulis kantor, hingga biaya pemeliharaan.
"Semua item dirasionalisasi, mulai dari perjalanan dinas, barang dan jasa, rehab, makan minum, biaya perbaikan. Itu sementara dirampungkan TAPD, semua OPD kena bukan cuma sekretariat DPRD. Kalau nilainya belum, sementara disusun bersama Bappeda dan TAPD karena perjalanan dinas 50 persen, kalau misalnya diprogramkan 6 kali sisa 3 kali saja," ucapnya.
Sebelumnya, Patarai Amir menyoroti tidak ada makan siang untuk tamu rapat. Patarai mengaku malu atas kejadian tersebut.
Hal itu diungkapkan Patarai Amir dalam rapat paripurna DPRD Sulsel dengan agenda penyampaian hasil reses, Senin (14/4). Patarai langsung menyebut Sekwan Muhammad Jabir dalam interupsinya.
Sumber: