Hari Bumi di SMK–SMAK Makassar: Menanamkan Semangat Green Industri Sejak Dini

--
DISWAY, SULSEL — Dalam rangka memperingati Hari Bumi, OXY, organisasi siswa pecinta lingkungan dari SMK–SMAK Makassar, menggelar sebuah kegiatan yang bukan sekadar seremonial, tetapi juga berfokus pada upaya strategis untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. Bertempat di lingkungan sekolah SMK–SMAK Makassar, acara ini turut melibatkan ANAPALA (Analis Pecinta Alam), sebuah komunitas alumni yang memadukan keahlian di bidang analisis kimia dengan semangat pelestarian lingkungan.
Pada kesempatan tersebut, ANAPALA memperkenalkan inisiatif bertajuk Green Industri, sebuah langkah awal dari visi besar mereka dalam membentuk calon analis kimia yang tidak hanya unggul secara teknis, tetapi juga memiliki kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan. Program ini menjadi tonggak penting dalam upaya mereka untuk menyisipkan nilai-nilai industri hijau ke dalam pendidikan vokasi, mencakup pengelolaan limbah, pemanfaatan energi terbarukan, serta inovasi dalam daur ulang bahan kimia dan limbah industri.
"Kami ingin menunjukkan bahwa dunia industri dan kepedulian lingkungan bisa berjalan beriringan jika dirancang dengan prinsip berkelanjutan," ujar Ketua ANAPALA, Ibrahim Tang, dalam sambutannya.
Rangkaian kegiatan pada acara ini mencakup kampanye pengurangan penggunaan plastik sekali pakai dan penyampaian materi oleh Achmad Yusran, Ketua LSM Forum Komunitas Hijau Makassar. Semua rangkaian ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran tentang pentingnya tindakan nyata dalam menjaga kelestarian lingkungan. Mulai dari aksi sederhana seperti menanam pohon hingga penerapan efisiensi energi di laboratorium, setiap langkah kecil berkontribusi dalam menghadapi tantangan krisis iklim global.
Hari Bumi tahun ini bukan hanya menjadi momen peringatan, tetapi juga peluang penting untuk menanamkan nilai-nilai tanggung jawab ekologis dalam pendidikan kejuruan. Dengan latar belakang keilmuan analisis kimia yang dimiliki siswa-siswi SMK–SMAK Makassar, kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa lembaga pendidikan dapat menjadi motor penggerak perubahan menuju industri yang lebih ramah lingkungan dan berkelanjutan.
Kegiatan ini juga diharapkan menjadi inspirasi bagi sekolah kejuruan lain di seluruh Indonesia, bahwa pendidikan tidak hanya mencetak tenaga kerja terampil, melainkan juga melahirkan agen perubahan yang sadar akan pentingnya keberlanjutan di era industri modern. (*)
Sumber: