Losari Butuh Sentuhan Serius, Wali Kota Munafri Evaluasi Pengembangan Wisata

Losari Butuh Sentuhan Serius,  Wali Kota Munafri Evaluasi  Pengembangan Wisata

--

DISWAY,  SULSEL - Wali Kota Makassar, Munafri  Arifuddin menekankan pentingnya setiap program pemerintah memiliki dampak langsung yang terukur kepada masyarakat, bukan sekadar kegiatan spektakuler tanpa nilai.

Munafri menyatakan  wajah Kota Makassar harus tercermin dari kebijakan dan pembangunan yang menyentuh kebutuhan masyarakat secara nyata.

"Saya tidak ingin hanya melihat program yang mengesankan dari luar, tetapi harus jelas dampaknya kepada masyarakat. Harus bisa diukur efek terhadap ekonomi," tegasnya, saat monitoring dan evaluasi Dinas Pariwisata Kota Makassar, di Kantor Balai Kota, Senin, 5 April 2025.

Mantan Bos PSM itu menyoroti pentingnya dukungan terhadap inisiatif masyarakat dan menolak pendekatan yang terlalu berorientasi pada seremoni.

"Pemerintah bukan event organizer. Kalau masyarakat punya ide dan ingin berbuat, biarkan mereka berkreasi. Tugas kita mendukung, bukan mengambil alih," ujarnya.

Terkait pengelolaan kawasan wisata seperti Anjungan Losari, Wali Kota Munafri menyampaikan kekecewaannya atas minimnya nilai tambah yang dirasakan pengunjung.

"Losari ini jantung kota. Semua orang datang ke Makassar pasti ke Losari. Tapi apa yang mereka temui? Penjual kaus kaki tiga sepuluh ribu? Bukan itu yang kita harapkan," katanya.

Ia menginginkan konsep besar yang bisa memberikan pengalaman khas dan menjadi cerminan kota. Apalagi nama ikon pantai Losari sudah terkenal dimana-mana, sehingga butuh  pembenahan.

Wali Kota Munafri juga menekankan  perencanaan anggaran harus disertai dengan skema pemeliharaan jangka panjang. Ia mencontohkan keberadaan kapal Phinisi sebagai daya tarik wisata, namun mempertanyakan kesiapan pembiayaan perawatannya.

"Kalau tidak mampu, bicarakan. Kita bisa alihkan ke dinas lain agar tetap bisa berjalan," ujarnya.

Dalam konteks manajemen pemerintahan, ia mengajak seluruh perangkat daerah untuk menanggalkan ego sektoral. Ia meminta jangan bangun ego sektoral, harus saling mendukung.

Ia menekankan pentingnya koordinasi lintas sektor agar program yang dijalankan tidak berjalan sendiri-sendiri dan bisa saling memperkuat.

"Kita bukan institusi otonom yang bisa bekerja sendiri. Harus sesuai norma, kaidah, dan peraturan," tuturnya.

Wali Kota Munafri juga meminta agar perhatian tidak hanya terfokus pada kawasan elit, namun juga menyentuh potensi wisata di wilayah-wilayah menengah ke bawah. Ia memberi contoh kawasan seperti Ujung Tanah dan Jalan Titang yang memiliki budaya kuliner khas yang bisa diangkat menjadi daya tarik wisata.

Sumber: