Musda Golkar Sulsel, Appi Punya Kans Aklamasi

Musda Golkar Sulsel, Appi Punya Kans Aklamasi

Pertemuan DPD II Partai Golkar kabupaten/kota se-Sulawesi Selatan bersama mantan Ketua Umum Partai Golkar, Jusuf Kalla. (Foto:ist)--

Namun  dukungan kepada Appi ini, menurut Asratillah,  sebagai sinyal ketidakpuasan  DPD II terhadap kepemimpinan Taufan Pawe periode 2020 - 2025.

Apalagi aktifitas partai di bawah kepemimpinan Taufan terlihat menurun.

Di samping itu,  lemahnya konsolidasi organisasi pasca Pemilu 2024 serta kehilangan posisi Ketua DPRD Sulsel yang sebelumnya dikuasai Golkar.

“Itu bisa jadi dilihat sebagai kemunduran oleh beberapa DPD kabupaten/kota, mengingat Golkar dulu sempat begitu dominan. Mungkin ini yang menjadi pendorong mereka untuk mencari figur baru, sosok yang dianggap bisa menghidupkan kembali mesin partai dan mendorong percepatan prestasi politik Golkar di Sulawesi Selatan,” jelasnya.

Asratillah menambahkan, dalam tradisi politik Golkar, restu DPP tetap menjadi faktor penentu. Maka itu, Appi diminta menjaga komunikasi dengan semua tingkatan struktur partai.

“Pak Appi mesti membangun komunikasi dua arah, dengan DPD di tingkat kabupaten/kota dan dengan DPP di pusat. Rekomendasi dari DPD ini berfungsi sebagai legitimasi politik di hadapan DPP,” tegasnya.

“Kalau kemudian DPP merestui, maka ke depannya tidak akan sulit bagi ketua terpilih untuk menggerakkan struktur partai sampai ke bawah,” sambung Direktur Profetik Institut ini.

Terpisah, Wakil Ketua DPD I Golkar Sulsel Bidang Organisasi, Armin Mustamin Toputiri mengungkapkan, skenario terjadikanya aklamasi,  jika  kandidat  mengantongi dukungan minimal 50 persen plus satu dari total suara yang ada.

Adapun syarat dukungan pemilik suara dalam Musda  Golkar Sulsel tercatat sebanyak 30 suara. Itu berdasarkan Juklak.

Pemilik hak suara ini terdiri dari  DPD II kabupaten/kota serta organisasi pendiri dan yang didirikan Partai Golkar.

Armin menjelaskan,  masa kepemimpinan Ketua Golkar Sulsel, Taufan Pawe, akan berakhir pada Agustus 2025.

Sementara perhelatan Musda Golkar Sulsel dijadwalkan berlangsung pada bulan yang sama.

"Biasanya menjelang dua bulan itu memang agak seru, karena di Juklak Musda diatur syarat minimal dukungan itu 30 persen. Hal ini yang membuat jadi panas karena siapa yang mau maju ya harus cari 30 persen itu,” bebernya.

Namun, Armin mengungkap skenario menarik lainnya,  jika ada calon yang berhasil memperoleh 50 persen plus satu suara atau 16 suara dukungan, maka Musda bisa berakhir secara aklamasi.

"Kalau berhasil mendapatkan 16 dukungan secara tertulis, berarti Musda ke depan akan aklamasi. Tapi ketentuannya ada, Steering Committee (SC) Musda akan melakukan verifikasi dulu,” imbuh Armin.

Sumber: