Kecewa Pemainnya Dilarang Main, Lurah Bontoparang Boikot Kegiatan Perayaan Agustusan

Ketua Panitia HUT RI tingkat Kecamatan Parangloe, Muh Said Saud--
DISWAY,GOWA---Perayaan Agustusan di Kecamatan Parangloe, Gowa berpotensi tak berjalan mulus. Ada ancaman boikot dari Kelurahan Bontoparang.
Pernyataan boikot seluruh kegiatan lomba perayaan HUT RI ke-80 tahun diungkapkan langsung oleh Lurah Bontoparang, Syahbandar.
Syahbandar mengaku sangat kecewa dan merasa dipermalukan salah satu pemainnya dilarang main oleh Panpel pada laga grup B kontra Kelurahan Lanna di Lapangan Bontotangnga, Kamis (31/7/2025) sore. Walhasil, Bontoparang menolak main sehingga kalah Walk Out atau WO.
"Saya kecewa dan merasa dipermalukan. Makanya, saya tegaskan bahwa Kelurahan Bontoparang boikot semua kegiatan perayaan 17 Agustus tingkat kecamatan Parangloe," tegas Syahbandar saat dikonfirmasi via selular.
Kata Syahbandar, pemainnya yang dilarang main itu putra Parangloe. Tamat sekolah juga di Parangloe. Menurutnya, tidak seharusnya diprotes. Apalagi, pemain yang bersangkutan, dikenal selama ini kerap memperkuat Parangloe di pelbagai turnamen sepak bola.
"Makanya itu yang sangat saya sayangkan. Irvan ini mereka kenal. Biasa main bersama dan memperkuat Parangloe. Kenapa sampai diprotes keras begitu. Soal aturan ijazah itu kan bisa dilengkapi sambil tetap main. Kenapa takut sekali dikalah. Bagi saya menang kalah itu hal biasa. Yang penting memeriahkan," bebernya.
Bekas Kades Pattallikang, Kecamatan Manuju ini pun menyampaikan, keputusan boikot semua kegiatan perayaan 17 Agustus tingkat Kecamatan Parangloe atas dasar kekompakan warga Kelurahan Bontoparang.
"Atas nama kekompakan kita boikot ini semua kegiatan. Kita kan menyumbangji juga ini kegiatan. Tapi karena dipermalukan, kita boikot," tegasnya lagi.
Ketua Panitia, Muh Said Saud menjelaskan, dalam aturan yang telah disepakati, semua pemain sepak bola setiap tim harus putra asli Kecamatan Parangloe. Dengan dibuktikan oleh ijazah SD.
"Ini sudah disepakati dalam technical meeting. Demi menjaga muruah (baca marwah,red) panpel, kita berupaya konsisten dengan aturan yang disepakati ini," tegasnya.
Bekas Kasi Pemerintahan Kecamatan Parigi ini pun, tak mempersoalkan jika Kelurahan Bontoparang memboikot semua kegiatan perayaan Agustusan tingkat kecamatan Parangloe.
"Tidak ada masalah. Saya kira tanpa keikutsertaan Kelurahan Bontoparang, kegiatan perayaan HUT RI tahun ini tetap meriah," tukasnya.
Kubu Kelurahan Lanna sepakat dengan aturan yang diberlakukan panpel. "Kami tentu tegak lurus dengan aturan yang telah disepakati di technical meeting," ucap Lurah Lanna, Maskur.
Camat Parangloe, Muh Basir yang dikonfirmasi menyayangkan kisruh yang terjadi. Namun demikian, ia menyerahkan sepenuhnya masalah yang terjadi kepada pihak panitia pelaksana.
Sumber: